JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebutkan dari data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) menempatkan Sulawesi Utara sebagai provinsi kedua tertinggi paling rawan Pemilu sesudah DKI Jakarta. Partai Perindo ikut menaruh perhatian.
Berdasarkan data Bawaslu, Indeks Kerawanan Pemilu Sulawesi Utara berada pada skor 87,84 di atas provinsi Maluku Utara 84,86, Jawa Barat 77,04 dan Kalimantan Timur 77,04, tetapi berada dibawah DKI Jakarta 88,95 sebagai provinsi paling rawan Pemilu.
Diketahui, skor ini lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilu 2019 dan Pilkada serentak 2020. Saat itu Provinsi Sulut memiliki skor kerawanan 86,42.
Angka ini menjadi paling tinggi dibandingkan Provinsi lain di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Yerry Tawalujan mengatakan, masih cukup waktu bagi Sulawesi Utara untuk memperbaiki IKP asalkan didukung penuh oleh Pemerintah, penyelenggara Pemilu, partai politik peserta Pemilu dan masyarakat.
“Jadi kesalahan-kesalahan yang terjadi di Pemilu lalu harus diminimalisasi oleh KPU dan Bawaslu,” kata Yerry saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Proses pemutakhiran data pemilih, lanjut Yerry, menjadi salah satu hal terpenting untuk diperbaiki. Pemutakhiran dan pencocokan data pemilih jangan hanya dilakukan oleh KPU, Bawaslu, dan pemerintah saja, tetapi didukung serta diawasi juga oleh masyarakat.
Yerry meminta Pemerintah Sulawesi Utara untuk secara rutin dan bersama-sama dengan pihak terkait mengadakan kampanye pemilu damai.