JAKARTA, iNews.id – Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah sejumlah masjid di Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Tabloid itu berisi tulisan yang diduga menyudutkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno.
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi, Sudirman Said, mengaku tidak risau atas peredaran ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah di Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia mengatakan, penyebaran media berisi fitnah yang menyudutkan paslon tertentu adalah cara primitif dan bertentangan dengan prinsip Prabowo–Sandi yang menganggap pesta demokrasi sebagai ajang memberikan pendidikan politik bagi rakyat.
“Biar masyarakat lihat deh, itu cara-cara primitif menurut saya dan sudah dari awal saya mengatakan, ayo kita adu gagasan, adu kebaikan, adu pesan-pesan baik. Jangan menyebarkan hal begitu. Biar masyarakat menilai. Engggak mungkin kan kami bikin sendiri (tabloid itu), yang bikin kan pasti orang lain. Jadi, biar saja,” kata Sudirman.
Dia menilai peredaran Tabloid Indonesia Barokah tidak akan menggembosi elektabilitas Prabowo–Sandi pada pemilu presiden (pilpres) nanti. Justru sebaliknya, mantan menteri ESDM itu menyebut pihak yang menyerang Prabowo–Sandi dengan membabi-buta adalah pihak yang takut kalah.
Menurut dia, masyarakat sudah cukup cerdas, karena tabloid bukan satu-satunya sumber bacaan. Masyarakat juga menonton TV, punya media sosial (medsos), dan punya akses kepada jejaring internet, sehingga Prabowo–Sandi tidak terlalu khawatir dengan tabloid berisi kampanye hitam itu.
“Kalau menyerang terlalu bombastis, katanya yang menyerang itu tanda-tanda tidak secure (tidak aman). Saya pernah dengar penuturan seorang ahli perilaku hewan. Hewan yang menyerang itu, tanda hewan itu sedang tidak nyaman, sedang tidak aman. Jadi melakukan tindakan begitu,” ujar Sudirman.