JAKARTA, iNews.id - Tarian Tua-tua Keladi dari fragmen tari Patung Agung dalam acara Pergelaran Seni Antologi Jegog berhasil pikat ratusan hadirin yang hadir di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (3/11/2018).
Di atas panggung nampak lima orang gadis muda yang tengah asyik bercengkrama. Kemudian muncul lima orang kakek mengenakan tongkat memiliki tingkah lucu. Adegan tari yang lucu dengan iringan musik jegong yang merdu membuat para penonton merasa terhibur.
"Ini menggambarkan betapa heterogennya masyarakat Indonesia. Ada tua, ada yang muda. Tari Tua-tua Keladi merupakan inovasi dengan menggabungkan musik dan lirik Bali," ujar Bupati Jembrana I Putu Artha di TMII, Jakarta, Timur, Sabtu (3/11/2018).
Menurutnya, Jembrana memiliki banyak potensi kesenian seperti tari dan musik Jegog yang harus dijaga oleh generasi muda. "Jembrana dengan segala potensi yang ada mampu berinovasi, mengembangkan kesenian seperti Jegog ini," ucapnya.
Acara tersebut dihadiri ratusan orang dan sejumlah duta besar, seperti Rusia dan Suriname. Bahkan, salah satu penonton, Made Santya Wira mengaku terhibur dengan tarian tersebut. "Seru banget, terhibur. Apalagi tari Tua-tua Keladi lucu. Cinta sama budaya Bali deh pokoknya," kata Santya.
Jegog merupakan alat musik gamelan khas Bali yang terbuat dari bambu menghasilkan suara merdu dan nyaring. Jegog biasanya digunakan oleh petani untuk menghibur diri saat mengusir burung di sawah. Kini jegog berkembang menjadi instrumen musik pengiring tari.