JAKARTA, iNews.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus memonitor kebutuhan alat kesehatan di seluruh Indonesia sebagai antisipasi penularan virus corona. Mendagri Tito Karnavian menyebut ada sejumlah daerah yang kekurangan alat kesehatan.
"NTT kekurangan 17 liter disinfektan berisi chlorine, Sumsel butuh 250 juta masker, dan DIY butuh 3,2 juta alat pelindung diri (APD)," kata Mendagri di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Tito menyebut usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah bisa dimobilisasi untuk memproduksi dan memenuhi kebutuhan alat kesehatan di Indonesia. Seperti usaha konveksi rumahan.
Selain itu Kemendagri telah mendata perusahaan nasional dalam negeri yang dapat memenuhi semua kebutuhan tersebut. Tito juga menggelar telekonferensi bersama seluruh bupati, wali kota, dan sekretaris daerah se-Indonesia dengan asosiasi dunia usaha, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Telekonferensi itu difokuskan untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan serta kebutuhan mendasar di seluruh daerah selama masa tanggap darurat corona. Tito ingin memastikan sinergi antara dunia usaha, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah untuk memenuhi semua kebutuhan.
"Komunikasi perlu dilakukan secara teratur agar sinergi dan gerak langkah pemerintah, pemda, dan dunia usaha sejalan untuk menghadapi corona," ucapnya.