DEPOK, iNews.id - Salah satu komponen penting dalam sistem air conditioner (AC) atau pendingin udara kendaraan adalah freon. Kondisi freon sangat memengaruhi kinerja AC.
Secara teknis, jika freon AC berkurang saklar pada komponen AC tidak terhubung dengan relay magnetic clutch. Hal ini bisa menyebabkan kompresor AC mati atau tidak berputar. Lalu, apa yang terjadi jika tekanan freon AC berlebihan?
"Pada saat kelebihan freon, pipa AC akan mengalami tekanan tinggi sehingga arus listrik ke bagian magnet clutch akan putus. Sedangkan pada saat tekanan pipa AC rendah, arus listrik malah akan mengalir dengan baik ke bagian magnet clutch," ujar pemilik bengkel mobil Beji Motor's, Pius Mali, saat berbincang dengan iNews.id di Tanah Baru, Depok.
Pius menuturkan, tekanan yang berlebihan membuat suhu udara di dalam kabin mobil tidak dingin. Pemutaran suhu AC ke level tertinggi juga tidak berguna karena hasilnya nihil. Beban yang ditanggung oleh mesin akan bertambah sehingga mobil akan terasa berat setiap kali AC dinyalakan.
"Kompresor pada AC mobil akan bekerja lebih keras untuk memompa refrigerant pada sirkulasi kerja AC agar suhu di dalam kabin tetap sejuk. Tak hanya itu, kondensor juga akan lebih cepat panas karena kinerjanya semakin tinggi," katanya.
Pius menyarankan sebaiknya servis AC mobil tidak hanya dilakukan ketika bermasalah. Jika AC mobil bermasalah, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Sebagai tindakan pencegahan, sebaiknya servis AC dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali. Hal ini agar AC mobil bisa bekerja maksimal dan efisien.
"AC Mobil merupakan fitur kenyamanan yang penting bagi semua penumpang mobil. Seiring dengan pemakaian, kinerja AC mobil Anda menjadi kurang. Jika hal ini terjadi, AC mobil bisa kurang dingin dan freon mobil rentan terhadap kebocoran. Servis maintenance AC mobil sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali," ujarnya.