JAKARTA, iNews.id - Komponen otomotif menghasilkan limbah yang cukup besar. Salah satunya adalah ban (tire). Bagaimana cara memanfaatkan limbah ban agar bermanfaat dan tidak merusak lingkungan?
Chief Operating Officer (COO) Planet Ban, Deden Hendra Shakti mengatakan, Planet Ban terus mengembangkan berbagai solusi ramah lingkungan dalam operasional bisnisnya sebagai komitmen nyata dalam menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan.
Untuk mencegah potensi pencemaran lingkungan dari limbah ban bekas konsumen yang tidak lagi digunakan, Planet Ban menggandeng CarbonEthics, organisasi yang fokus pada keseimbangan iklim, memproses limbah ban motor bekas menjadi Alat Pemecah Ombak (APO) yang membentang sepanjang 150 meter di garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dalam pengelolaan limbah dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Apalagi setiap tahunnya ada jutaan ban bekas dari konsumen. Ban bukan termasuk lembah B3 sehingga bisa dimanfaatkan untuk sesuatu," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Sebelumnya, lanjut dia, Planet Ban telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru, yang kemudian diolah ulang menjadi produk berguna melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, Planet Ban bekerja sama dengan produsen ban untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban, sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah mengurangi limbah plastik.
"Menyadari pentingnya keselamatan lingkungan, kami membuat program Untuk Planet Kita, dengan tujuan menjadikan perusahaan sebagai pemain industri otomotif dalam menjalankan bisnis berkelanjutan untuk mendorong kontribusi aktif industri dalam menjaga kelestarian lingkungan," kata Deden.