JAKARTA, iNews.id - Bosch sedang mengembangkan teknologi layar tiga dimensi (3D) baru yang dapat digunakan pada kluster instrumen digital mobil. Raksasa pemasok komponen otomotif tersebut menyebutkan ni sebagai teknologi antarmuka manusia-mesin.
Dilansir dari Carscoops, Minggu (8/9/2019), Bosch mengatakan teknologi tersebut dapat melayani fungsi keselamatan penting dan tidak membutuhkan penggunaan kacamata eye-tracking atau 3D.
"Kedalaman layar berarti pengendara dapat memahami informasi visual penting lebih cepat, baik dari sistem bantuan atau peringatan kemacetan. Peringatan yang tampak seperti melompat keluar dari layar jauh lebih jelas dan mendesak," ujar Presiden Bosch Car Multimedia Dr Steffen Berns.
Tampilan gambar 3D dari kamera belakang mobil dapat memudahkan pengemudi mendeteksi berbagai situasi saat parkir. Bosch menambahkan, ketika kendaraan produksi otonom sepenuhnya menjadi kenyataan, teknologi 3D pasifnya akan sangat penting untuk interaksi antara mobil dan pengemudi.
Sistem Bosch hanya mengandalkan komputer untuk beroperasi dan mendukung pembaruan over-the-air. Pengguna dapat berinteraksi dengan antarmuka manusia-mesin melalui kontrol suara atau layar sentuh yang mencakup umpan balik haptic.
“Tampilan semakin menjadi sistem interaktif dapat lebih mengantisipasi kebutuhan individu pengemudi. Ada potensi bisnis yang sangat besar bagi Bosch di sini," katanya.
Bosch memperkirakan pasar layar panel kendaraan global akan naik dari sekitar 15 miliar dolar AS sekarang menjadi 30 miliar dolar AS, pada 2025. Sebelumnya teknologi ini juga sedang dikembangkan Jaguar Land Rover.