JAKARTA, iNews.id - China telah memiliki lebih dari 1,24 juta unit tempat pengisian kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga akhir 2019. Masing-masing, 531.000 unit pengisian publik dan 712.000 unit milik pribadi.
Dilansir dari China Daily, Selasa (2/6/2020), jumlah tersebut akan mencapai 5 juta pada akhir tahun ini dengan rasio pengisian EV satu banding satu. Ini sesuai dengan janji China memajukan pembangunan proyek infrastruktur dalam upaya lebih merangsang permintaan kendaraan energi baru dan mendorong peningkatan industri.
China berencana menerbitkan 3,75 triliun yuan (529 miliar dolar AS) atau sekitar 5.455 triliun obligasi pemerintah daerah khusus tahun ini, dengan prioritas diberikan pada infrastruktur baru, dan lebih banyak fasilitas pengisian dibangun untuk mempromosikan penggunaan EV yang lebih luas.
Menurut perkiraan Bloomberg New Energy Finance (NEF), armada mobil listrik di China mencapai 162 juta unit pada 2040. Untuk itu, penting membantu pengguna EV mengisi daya mobil di mana pun mereka pergi.
Untuk mengatasi kurangnya layanan yang menjembatani stasiun pengisian dan driver, State Grid Corp of China - sebuah perusahaan utilitas listrik milik negara - telah mengundang 51 perusahaan pengisian daya di seluruh negeri. Mereka mengajak bergabung dengan platformnya guna mempercepat interkoneksi fasilitas pengisian daya dan mempromosikan keberlanjutan pengembangan layanan pengisian EV.
Platform mencakup informasi tentang lokasi tiang pancang, ketersediaan, harga, dan peringkat pengguna. Aplikasi ini telah terhubung ke lebih dari 390.000 tempat pengisian daya publik pada November 2019.
State Grid akan meluncurkan produk baru untuk menghubungkan driver EV yang lebih baik, dengan penyedia layanan pengisian daya dan layanan jaringan listrik bulan ini.