JAKARTA, iNews.id - Banyak pengendara sepeda motor salah saat dalam mengisi angin ban. Padahal, tekanan udara pada ban, harus sesuai standar atau kapasitas yang dianjurkan pabrikan.
Kepala mekanik Planet Ban, Lenteng Agung, Jakarta Timur, Supriyatna mengatakan, jika ban diisi terlalu penuh, selain menjadi keras juga bisa berisiko pecah. Apalagi di jalanan panas, ban menjadi cepat keras.
"Karena ban terlalu keras, motor menjadi tidak nyaman saat digunakan. Selain itu, motor menjadi kurang stabil dan lebih mudah selip," katanya, saat berbincang dengan iNews.id, baru-baru ini.
Supriyatna menjelaskan, perbedaan tekanan ban PSI (pounds per square inch) juga dapat memengaruhi kemampuan pengereman sepeda motor. "Untuk keperluan normal harian, tekanan ban depan yang dianjurkan 29 psi, sedangkan tekanan ban belakang 32 psi. Jika bingung, pakai alat pengukur ban yang ada di bengkel tambal ban," ujarnya.
Dia mengatakan, kebutuhan tekanan angin biasanya tertera di dalam buku manual. Namun, tekanan yang tertera dalam buku manual adalah tekanan ban dalam kondisi dingin atau suhu normal. Keadaan ban yang panas setelah dikendarai dapat meningkatkan tekanan udara di dalamnya sebesar 10 persen.
Supriyatna menyarankan agar menunggu selama tiga jam terlebih dulu sebelum memastikan tekanan ban motor kembali dalam kondisi suhu normal.
"Tekanan ban dalam kondisi suhu normal itu yang paling baik dan aman untuk sepeda motor. Disarankan agar pengecekan tekanan ban dilakukan pada saat pagi atau sore hari," katanya.