JAKARTA, iNews.id - Air Conditioning (AC) alias pendingin udara merupakan salah satu komponen penting dalam kenyamanan berkendara, terutama di daerah yang memiliki iklim udara panas.
Namun, banyak orang yang kurang peka dengan tanda-tanda AC mobil sedang bermasalah. Padahal, deteksi dini merupakan cara terbaik mencegah kerusakan yang lebih parah.
Selain itu, deteksi dini kerusakan akan membuat ongkos servis lebih ringan ketimbang AC sudah rusak parah.
Bagaimana cara mendeteksinya? Dilansir dari situ resmi Suzuki, untuk mendeteksi kerusakan pada AC relatif sangat mudah. Karena fungsi AC untuk menjaga suhu kabin tetap dingin, salah satu cara mendeteksi kerusakan adalah suhu terasa panas meskipun AC sudah dipaksa bekerja maksimal.
Untuk memastikannya, Anda bisa melakukan pengecekan filter AC. Biasanya, filter AC berada di balik dashbor atau laci mobil. Filter AC berfungsi menyaring debu dari karpet dan udara ruangan yang kemudian dihisap menuju blower AC.
Jika terlihat sudah kotor, segera bersihkan dengan mencucinya. Jangan lupa, gunakan sikat lembut agar filter tidak sobek saat dibersihkan. Jika usia filter AC ini sudah lebih dari 10.000 Km, sebaiknya Anda segera melakukan pergantian di bengkel terdekat.
Jika filter AC dalam kondisi bersih dan suhu udara masih sulit mencapai titik dingin normal, Anda bisa mengecek kondensor AC. Komponen ini biasanya terletak di bagian depan mobil. jika terlihat kotor, segera bersihkan. Cek juga bagian sirip kondensorya, jangan sampai tertekuk, apalagi bocor atau patah.
Selain suhu yang tidak terasa dingin, kerusakan AC mobil pun bisa dilihat dari keluarnya asap putih dari lubang atau kisi-kisi AC. Biasanya masalah ini terjadi karena evaporator AC mengalami pembekuan yang disebabkan thermostat AC yang sudah rusak.
Solusinya, Anda bisa langsung membersihkan evaporator AC ini. Tapi agar lebih maksimal, sebaiknya bersihkan di bengkel spesialis AC atau di bengkel resmi Suzuki. Jika harus melakukan pergantian komponen, pastikan Anda memilih komponen original.