DEPOK, iNews.id - Salah satu komponen kendaraan yang fungsinya sangat vital adalah baterai atau accu alias aki. Accu berfungsi sebagai sumber listrik untuk mengoperasikan berbagai peranti elektronik kendaraan, seperti lampu, AC hingga wiper.
Jenis aki pun bermacam-macam, tergantung peruntukan. Selain aki kering dan basah, ternyata ada beberapa jenis lain yang tidak banyak orang ketahui.
"Banyak orang yang belum tahu kalau aki jenisnya bukan hanya kering atau basah. Secara fungsi masih sama, bahannya saja yang berbeda," ujar Anto Ibrahim, pemilik kios aki di kawasan Depok, Jawa Barat, saat ditemui iNews.id.
Dia memberikan beberapa informasi mengenai jenis-jenis aki yang bisa dijumpai di beberapa kios aki sekitaran Jakarta, antara lain :
1. Aki Basah
Aki basah merupakan jenis paling umum dan paling mudah ditemukan. Disebut sebagai aki basah karena di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat.
"Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan. Aki ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lain," kata Anto.
Aki basah juga memerlukan perawatan rutin. Penguapan bisa membuat cairan aki cepat habis. Jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lain.
2. Aki Kering
Aki kering juga disebut dengan Maintenance Free. Meski dinamakan aki kering, bukan berarti tidak ada cairan sedikit pun di dalamnya. Aki jenis ini tetap menggunakan cairan elektrolit namun mengandung timah kalsium.
"Dibandingkan timah antimoni pada aki basah, timah kalsium lebih hemat alias minim penguapan. Perawatan aki kering tak serumit aki basah, karena tidak perlu mengisi ulang elektrolit," ujarnya.
3. Aki Kalsium
Berbeda dengan dua jenis aki sebelumnya, kutub aki ini terbuat dari material kalsium. Aki kalsium memiliki tingkat penguapan lebih rendah ketimbang aki yang dijual di pasaran pada umumnya.
Menariknya, daya tahan baterai aki kalsium sangat baik dalam menyalurkan listrik. "Aki kalsium masih kurang populer di Indonesia. Sekalipun unitnya tersedia, harganya cukup mahal," katanya.
4. Aki Hybrid
Ketika teknologi aki kering dan basah digabung dengan aki kalsium, maka terciptalah aki hybrid. Penguapannya terbilang sangat minim dan lebih irit biaya perawatan.
Karena jumlahnya terbatas, aki ini jarang bisa ditemukan di toko-toko. "Cairan elektrolit di dalamnya diklaim punya efek korosif yang kuat dan berbahaya bagi manusia," ujar Anto.
5. Aki Gel
Inilah aki paling canggih dibandingkan jenis lain. Tidak ada lagi cairan elektrolit, yang ada hanya gel. Kalau gel tumpah sifatnya tidak lagi korosif dibandingkan elektrolit pada aki lainnya.
"Dibanding jenis aki sebelumnya, aki gel perawatannya lebih simpel dan usia pemakaiannya bisa lebih lama. Harganya juga cukup mahal," kata Anto.