JAKARTA, iNews.id - Salah satu model kendaraan listrik yang saat ini mulai banyak diproduksi pabrikan mobil di Indonesia adalah Hybrid Electric Vehicle (HEV). Kendaraan hybrid ini menggabungkan mesin konvensional (internal combustion engine/ICE) dengan motor listrik sehingga lebih bertenaga dan irit bahan bakar.
"Namun, mobil bermesin hybrid tidak bekerja setiap saat seperti engine konvensional, sehingga sistem kerjanya berbeda. Mesin mobil hybrid terdiri atas dua sumber tenaga jika tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan beberapa masalah, apalagi berkendara di Indonesia yang padat kendaraan dan cuaca panas," ujar Senior Technical Support Specialist BG Products Inc USA, Ryan Weems di Jakarta, Kamis (25/5/2030).
Dia menjelaskan mesin hybrid yang tidak terus bekerja dapat menyebabkan bahan bakar cenderung lebih lama tertimbun di tangki, sehingga timbul uap air di dalam tangki bensin akibat kondensasi. Bila itu terjadi, maka bahan bakar akan mudah teroksidasi serta menimbulkan korosi pada komponen mesin yang dapat menyebabkan masalah pada kendaraan hybrid.
Menyikapi itu, Ryan Weems menyebutkan, BG yang berbasis di Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi untuk perawatan kendaraan hybird. Formulasinya disesuaikan dengan kondisi wilayah negara tersebut seperti Indonesia dengan iklim tropis.
"Indonesia menjadi yang pertama menghadirkan solusi untuk kendaraan hybrid, yaitu Hybrid Performance Service Kit dengan formula lebih efektif untuk mesin HEV. Hybrid Performance Service Kit terdiri atas tiga rangkaian yaitu BG Platinum 44K for Hybrids, BG Advanced Formula MOA for Hybrids, BG EPR for Hybrids yang dapat merawat mesin HEV sehingga bebas dari masalah dan kendaraan hybrid dapat bekerja lebih optimal," kata Direktur Utama BG Indonesia, Wiwiek Chairani Pangestu.
Di sisi lain, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil hybrid di pasar dalam negeri mencapai 2.870 unit pada April 2023. Angka ini naik 32 persen dibandingkan Maret 2023 (month-on-month/mom), bahkan melesat 1.327 persen dibanding April 2022 (year-on-year/yoy).
Sementara, selama periode Januari-April 2023 volume penjualan wholesale mobil hybrid menyentuh 9.287 unit. Diperkirakan jumlah ini akan naik seiring semakin banyakmya mobil hybrid yang diluncurkan, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.