TANGERANG, iNews.id - Persaingan mobil komersil (pikap) ringan di Indonesia semakin ketat atas munculnya Esemka Bima. Kehadiran Bima, diprediksi menjadi ancaman bagi para pemain di segmen ini.
Menanggapi itu, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandara mengatakan, kehadiran Esemka Bima bukan sebagai ancaman. Dia menilai persaingan dalam bisnis sebagai hal lumrah.
"Hadirnya Esemka berarti ada empat mobil (pikap) di Indonesia. Paling dominan (penjualannya) Suzuki Carry, kedua baru Gran Max, baru mobil China (DFSK Super Cab). Silakan saja bertarung nanti konsumen yang memilih," ujarnya di Tangerang, beberapa hari lalu.
Amelia menyebutkan, dalam persaingan tersebut harus didukung strategi kuat agar bisa bersaing di pasar. Strategi itu seperti komitmen menghadirkan produk berkualitas, pemasaran, hingga layanan purnajual yang baik.
"Pada dasarnya industri mobil itu nafasnya panjang. Kalau putus di tengah jalan gimana. Beli mobil, tidak hanya dipakai setahun dua tahun, tapi bisa 10-20 tahun di Indonesia," katanya.
Menurut Amelia, selama pemakaian mobil butuh bengkel, perawatan dan sparepart. Jika itu semua terpenuhi, pabrikan sudah pasti akan bertahan.
"Misalnya pasar Gran Max, kan volumenya rata-rata 3.800 untit. Pasarnya pada Agustus (2019) 8.000 unit, pasar komersial turun 14 persen. Tapi tetap konsisten karena kita punya banyak bengkel dan sparepart," ujarnya.