JAKARTA, iNews.id - Mengendarai mobil merupakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi. Apalagi dalam perjalanan jauh, pengemudi tidak boleh lengah sehingga perlu kondisi badan fit dan prima.
Instruktur keselamatan berkendara dari SDCI, Sony Susmana mengatakan, saat mengemudi jarak jauh waktu istirahat sangat penting. Kecelakaan di jalan raya sering terjadi karena pengemudi kelelahan sehingga hilang konsentrasi.
"Dalam posisi nyetir terus-menerus dengan kondisi jalan lancar, sebaiknya beristirahat setiap tiga jam sekali. Tapi, kalau kondisinya macet minimal empat jam sekali," ujarnya, saat dihubungi iNews.id, Jumat (21/12/2018).
Menanggapi pendapat beristirahat cukup setiap 6 jam sekali, Sony menilai jika lebih dari 5 jam reaksi tubuh akan berbeda. Setelah istirahat, lelah memang akan terasa hilang. Namun, sebenarnya kondisi tubuh sudah diambang batas.
"Banyak yang kemudian merasa capeknya hilang dan melanjutkan perjalanan. Ini berbahaya karena tidak sadar kondisi badan sudah diambang batas. Kalau seperti ini mau mempercayakan badan untuk bereaksi saat darurat juga tidak terjamin. Ini pentingnya beristirahat," katanya.
Dia menuturkan saat istirahat ini bisa dimanfaatkan pengemudi untuk peregangan badan atau sekedar mengisi perut. Hal tersebut penting untuk melemaskan otot-otot yang kaku selama perjalanan.
Dia menegaskan, faktor keselamatan harus menjadi prioritas pengemudi dan penumpang. Jangan sampai karena mengejar waktu mengabaikan hal tersebut.
"Saat mudik biasanya kita ingin cepat sampai, itu pola pikir salah. Sepanjang perjalanan kita harus dalam kondisi enjoy enggak boleh diuber waktu," ujar Sony.