BEIJING, iNews.id - Sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi China bernama EHang, baru-baru ini mengumumkan pengembangan layanan taksi pesawat tanpa awak (drone) tahun depan. Meski penggunaan perangkat ini bukan hal baru, namun untuk beroperasi secara efisien dan aman, layanan dalam skala besar memerlukan banyak faktor.
Dilansir Autopro, Minggu (26/11/2017), EHang dengan percaya diri mengumumkan, bahwa mereka dapat memberikan layanan taksi drone-nya di Dubai tahun depan, asalkan disetujui pemerintah setempat.CEO EHang, Hu Huazhi yakin dapat memproduksi pesawat penumpang secara massal pada awal 2018. "Sepenuhnya meningkatkan kapasitas operasional juga di tahun depan," ucapnya.
Pesawat EHang menggunakan empat baling-baling bertenaga baterai di empat sudut kompartemen untuk mengangkat badan pesawat dengan mekanisme operasi seperti helikopter. E-184 juga dilengkapi sistem penentuan posisi otomatis sepenuhnya, namun pada tahap awal hanya akan memperkenalkan rute terprogram linier. Kecepatan maksimum pesawat E-184 adalah 100 km/jam dan bisa beroperasi di udara selama 25 menit.Saat ini, EHang sedang mengimplementasikan tahap pengujian akhir E-184 di kantor pusatnya Kota Guangzhou, China.
Hu berambisi mengembangkan jaringan taksi drone global, dimulai di Timur Tengah dan Singapura. Mereka juga telah menghubungi banyak kota di Eropa untuk membahas persyaratan dengan pemerintah setempat.
Ide penggunaan pesawat tanpa awak untuk penggunaan komersil pertama kali dilakukan raksasa e-commerce, Amazon. Mereka menggunakan teknologi ini untuk mengantarkan barang ke pelanggan.