BEIJING, iNews.id - Kementerian Perindustrian China menegur Tesla agar menjaga kualitas kendaraan buatan China setelah beberapa pelanggan menyampaikan keluhan. Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat (AS) ini dinilai memasukkan program komputer yang tidak sesuai ke mobil mereka.
Tesla mulai mengirimkan sedan listrik Model 3 produksi China dari pabriknya di Shanghai bernilai 2 miliar dolar AS, pada Desember 2019. Tapi, beberapa konsumen mengeluh di media sosial China unit kontrol di mobil mereka menggunakan chip HW2.5, kurang canggih dari HW3.0 chip yang tercantum pada lembar spesifikasi.
Dalam situs resminya, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China pun mendesak Tesla untuk memastikan konsistensi, kualitas dan keamanan produk.
Chip HW3.0 diperlukan untuk mode Mengemudi Mandiri Penuh (Full Self-Driving) dalam sistem bantuan driver Tesla, sebuah fitur opsional ketika pelanggan memesan mobil Tesla.
Dalam pos di akun Weibo, pekan lalu, Tesla mengatakan, swap itu disebabkan kurangnya pasokan chip HW3.0 dan perusahaan akan mengganti chip untuk pelanggan yang menerima mobil dengan sistem HW2.5.
Rencana produksi dan pengiriman Tesla di Shanghai telah terganggu wabah virus korona (Covid-19) yang telah menewaskan lebih dari 3.100 orang di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Bahkan, penjualan ritel mobil penumpang di China anjlok hingga 80 persen pada Februari karena epidemi korona.