TOKYO, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump frustrasi karena jarangnya mobil buatan AS terlihat di jalan-jalan Jepang. Di sisi lain, kendaraan asal negeri Matahari Terbit itu banyak berseliweran di negeri Paman Sam.
Dilansir dari Carscoops, Senin (19/3/2018), Trump dan Dewan Kebijakan Otomotif Amerika yang mewakili produsen mobil AS, telah mengeluhkan peraturan ketat yang secara efektif mencegah mobil AS dijual di Jepang. Namun, pada kenyataannya produsen mobil Jepang juga menghadapi tantangan peraturan yang sama.
Menurut wartawan otomotif berbasis di Tokyo, Hans Greimel, tantangan sebenarnya terletak pada persepsi orang Jepang bahwa mobil Amerika tidak berjalan dengan baik. "Gambaran mobil Amerika adalah kapal apung 1970-an, boros dan mobilnya terlalu besar untuk jalanan," ujarnya.
Konsumen Jepang juga sangat nyaman dengan mobil dalam negeri. Mungkin karena itu adalah satu-satunya pilihan mereka ketika pasar mobil asing diblokir selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II.
Ada juga soal mobil Kei. Kendaraan mungil ini unik dan tidak diproduksi oleh perusahaan asing. Mereka mewakili sekitar sepertiga dari semua mobil baru yang dijual di negara tersebut.
Vice President for Bisnis LMC Automotive, Grant Faulkner berpendapat, jika perusahaan AS ingin sukses, mereka harus unik. Inilah mengapa Jeep diterima dengan baik oleh orang Jepang.
"Jeep adalah sesuatu yang benar-benar Amerika, tapi dengan cara yang baik," katanya.