PARIS, iNews.id - Aliansi Renault-Nissan menyalip Volkswagen Group sebagai produsen kendaraan ringan terlaris di dunia pada 2017. Aliansi tersebut merebut posisi pertama dengan total penjualan 10,61 juta unit.
Angka penjualan mereka meningkat setelah memasukkan merek Mitsubishi dalam aliansi. Masing-masing Mitsubishi membukukan penjualan 1,03 juta unit, Nissan 5,82 juta unit dan Renault mengantarkan 3,76 juta unit.
Sementara Volkswagen dan merek di bawah naungannya menjual 10,53 juta unit. Toyota di urutan ketiga mencetak penjualan 10,2 juta unit.
"Dengan lebih dari 10,6 juta mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan yang dijual pada 2017, Renault-Nissan-Mitsubishi telah menjadi group otomotif nomor satu di dunia," ujar Carlos Ghosn, chairman dan CEO Renault-Nissan-Mitsubishi, seperti dilansir dari Carscoops, Rabu (31/1/2018).
"Evolusi ini mencerminkan kedalaman jangkauan model kami, kehadiran pasar global dan daya tarik pelanggan terhadap teknologi kendaraan kami," lanjutnya.
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi menjual kendaraan di lebih dari 200 negara melalui 10 mereknya. Hal ini mencakup Renault, Nissan, Mitsubishi Motors, Dacia, Renault Samsung Motors, Alpine, Lada, Infiniti, Venucia dan Datsun.
Industri otomotif berusaha mendongkrak volume penjualan untuk mencapai skala ekonomis. Hal tersebut memungkinkan produsen mobil mengurangi biaya di era investasi besar dalam pengembangan teknologi generasi berikutnya, termasuk mobil otonom, powertrains listrik dan banyak lagi.
Reuters melaporkan Aliansi Nissan Renault berencana membuat skala yang lebih ekonomis untuk melipatgandakan dana mereka menjadi USD12 miliar pada 2022, dengan target penjualan tahunan naik menjadi 14 juta unit.
Toyota telah mengadopsi pendekatan serupa, bermitra dengan Mazda dan Suzuki untuk berbagi biaya pengembangan kendaraan listrik (EV) dan teknologi baru lainnya.
Namun, tidak semua produsen mobil melihat praktik ini sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Sebagai contoh, GM telah menyimpulkan ukuran tidak menjadi masalah dengan menjual unit mereka di Eropa, yaitu Opel dan Vauxhall ke PSA pada tahun lalu. Mereka memutuskan untuk memfokuskan modal pada usaha yang lebih menguntungkan.
Strategi GM tampaknya berhasil dengan membukukan margin keuntungan 6,8 persen pada Januari-September 2017. Angka tersebut lebih tinggi dari margin Nissan 5,0 persen, margin Mitsubishi 4,3 persen dan margin Renault 4,8 persen.