MUMBAI, iNews.id - Keberadaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di India diterima sangat baik masyarakat. Pemerintah India pun memberikan dukungan dengan memberlakukan aturan pengurangan tarif baru Goods and Services Tax (GST).
Dilansir dari Auto Ndtv, Selasa (6/8/2019), pemerintah india memangkas tarif GST untuk kendaraan listrik dari 18 persen menjadi 5 persen. Hal ini disambut baik konsumen dan produsen otomotif di sana.
Salah satu pabrikan yang terdampak tarif GST adalah Hyundai. Harga Hyundai Kona Electric turun dari semula Rp516,8 juta menjadi Rp484 juta. Penurunan harga mobil listrik ini akan berlaku mulai Agustus 2019. Setelah adanya GST, sudah ada 152 pemesanan Hyundai Kona Electric hanya dalam 20 hari sejak diluncurkan.
Sekadar informasi, Hyundai Kona Electric di India dibekali motor listrik 100 kW yang mampu mengirimkan tenaga ke roda depan dengan menghasilkan output sebesar 131 hp dan torsi puncak 395 Nm.
Khusus di India, Hyundai memilih menjual Kona dengan baterai 39,2 kWh yang mampu menempuh jarak 452 kilometer dengan sekali pengisian daya. Baterai dapat terisi penuh dalam tujuh hingga delapan jam, dan bisa menggunakan pengisi daya cepat dalam waktu kurang dari satu jam.
Lantas, bagaimana dengan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia? Sampai saat ini, pelaku industri otomotif di Tanah Air masih menunggu peraturan presiden (perpres) yang akan diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perpres ini akan menjadi payung hukum bagi kendaraan listrik di Indonesia termasuk dalam kebijakan penetapan tarif.