JAKARTA, iNews.id - Saat ini masyarakat dunia tengah menggalakkan kampanye ramah lingkungan untuk keberlangsungan bumi sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pemerintah Indonesia tidak mau kalah untuk memulai kampanye positif ini karena Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk menggunakan energi terbarukan.
Bak gayung bersambut, produsen mobil di Tanah Air mulai membawa teknologi tersebut untuk diperkenalkan di dalam negeri. Bahkan, Mitsubishi sebagai brand yang telah hadir selama lima dekade untuk mengisi kegitan keluarga di Indonesia, tidak malu untuk meluncurkan Mitsubishi Outlander PHEV dalam gelaran GIIAS 2019.
Mobil yang mengadopsi sistem plugin hybrid tersebut menggabungkan antara mesin bensin, baterai, dan listrik, sehingga amat ramah bagi lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas buang. Bahkan, mobil ini diklaim lebih ramah didompet ketimbang mobil bensin biasanya.
Head of PR & CSR Department PT MMKSI Aditya Wardani menyebut bila pihaknya telah melakukan uji coba untuk mengukur pengeluaran pengguna Outlander PHEV untuk mengisi mobil canggih tersebut. Menurutnya, biaya listrik yang digunakan hanya Rp20 ribu untuk sekali pengisian daya.
"Sebenarnya kami sudah melakukan training kepada sales dan dealer di internal berhubungan dengan awareness-nya. Salah satu yang ditekankan adalah mengecas Outlander PHEV dengan biaya listrik hanya Rp20 ribu sekali mengecas sampai penuh. Kalau dikomparasi dengan bensin, perbedaannya jauh," katanya saat menghadiri acara konferensi pers di booth Mitsubishi dalam gelaran GIIAS 2019, ICE BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Bila dalam keadaan baterai terisi penuh, kata dia, mobil ini mampu menempuh jarak 55 km dengan kondisi jalan landai. Lalu ketika baterai mencapai 20 persen, bensin otomatis akan bekerja untuk mengisi daya.
"Jika baterai full charging dengan melakukan pengisian home charging sampai 100 persen, dapat menempuh jarak 55 km. Tapi ketika jalan, mobil drop atau tenaga tambahan ketika jalan menanjak, otomatis bensin akan mengecasi baterai. Jadi bensinya bukan menggerakkan kendaraan, tapi untuk mengecas baterainya," ucap dia. (Adv)