WASHINGTON, iNews.id - Dampak virus korona telah merusak industri otomotif. Berdasarkan perkiraan penyedia informasi IHS Markit, produksi kendaraan terhenti sekitar 1,44 juta akibat penutupan pabrik di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin.
Pembuat mobil di seluruh dunia telah mengumumkan rencana untuk menghentikan sementara pabrik saat mereka melakukan prosedur sanitasi dan pembersihan fasilitas akibat pendemi virus korona (Covid-19). Mereka khawatir produksi mobil terhenti lama yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Dilansir dari Reuters, Minggu (22/3/2020), penghentian operasi akan memangkas produksi mobil Eropa lebih dari 880.000 unit, mengingat pabrik ditutup selama rata-rata 13 hari kerja di wilayah tersebut.
Produksi mobil di Amerika Utara kemungkinan akan tertahan 478.000 unit, dengan rata-rata downtime selama enam hari kerja. Sementara produksi di Brasil dan Argentina digabungkan akan mencapai sekitar 80.000 unit, dengan asumsi penutupan antara 8 hingga 15 hari kerja.
"Jika produksi hanya berhenti untuk periode waktu yang diumumkan, fase peningkatan perakitan yang mengikuti akan menimbulkan dampak lebih lanjut," kata Henner Lehne, wakil presiden Grup Kendaraan Global IHS Markit.
IHS Markit mencatat ada sekitar 89 juta unit kendaraan ringan diproduksi secara global pada 2019. Jika penghentian produksi berlanjut akan memukul industri otomotif global di tengah penjualan mobil sedang melambat.