Toyota Kolaborasi UGM Kembangkan Energi Terbarukan dan Robot Industri

Dani M Dahwilani
Peninjauan laboratorium Lean Manufacturing dan Lean Production System yang merupakan donasi dari TMMIN kepada Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM. (Foto: TMMIN for iNews.id))

JAKARTA, iNews.id - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam penelitian (riset). Di antaranya mengembangkan energi baru dan terbarukan, serta membangun robot industri.

“Industri Indonesia dituntut terus meningkatkan daya saing agar bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada bangsa Indonesia. Kami yakin salah satu kunci utama untuk mencapainya adalah dengan kemitraan bersama akademisi. Semoga beragam riset yang yang kami jalankan dengan UGM dapat mengawali hubungan yang lebih erat dengan dunia pendidikan,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, dalam keterangan persnya yang dilansir iNews.id, Jumat (20/9/2019).

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan riset industri dan link and match antara industri dengan akademisi, kemitraan riset antara TMMIN dan UGM mencakup topik-topik yang menjadi perhatian industri, seperti energi baru dan terbarukan, lingkungan hidup, produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam bidang energi baru dan terbarukan, peneliti dari UGM akan mengkaji teknologi pembuatan biodiesel dari kelapa sawit yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. Dalam bidang lingkungan hidup, peneliti UGM akan mengkaji penggunaan tanaman kenaf yang memiliki nilai ekonomis untuk konservasi lahan gambut. Kenaf juga merupakan serat organik yang memiliki beragam kegunaan.

Dalam bidang produktivitas dan efisiensi, peneliti UGM akan mengkaji upaya pembetukan ekosistem yang dapat mendukung inkubasi dan pertumbuhan Industri Menengah dan Kecil (IKM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Peneliti UGM juga akan mengembangkan kompetensi SDM berbasis industri dengan membangun robot industri berbasis kecerdasan buatan.

“Ke depan persaingan akan terjadi bukan lagi antar perusahaan atau industri melainkan antar ekosistem. Oleh karena itulah ekosistem industri yang kompetitif harus terus menerus dibangun dengan meningkatkan kerja sama triple helix antara industri, akademisi, dan pemerintah,” kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Riset-riset ini akan berlangsung selama 6 bulan dan hasilnya selain menjadi kajian ilmiah juga akan didesiminasi ke industri-industri terkait sejalan dengan semangat link and match. Sebelumnya, TMMIN telah bermitra dengan universitas-universitas lain di Indonesia untuk riset di beragam isu, seperti elektrifikasi dan lean manufacturing.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Mahfud MD Bantah Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu, Minta UGM Segera Konfirmasi

Nasional
10 hari lalu

Christiano Pengemudi BMW Penabrak Argo Mahasiswa UGM hingga Tewas Divonis 14 Bulan Penjara

Mobil
12 hari lalu

Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Hybrid, Cek Faktanya

Mobil
18 hari lalu

Bawa 4 Brand, Intip Deretan Mobil Baru dan Konsep Toyota di JMS 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal