GOTEBORG, iNews.id- Ketertarikan sejumlah pabrikan otomotif terhadap tren elektrifikasi terus bertambah. Termasuk pabrikan asal Swedia, Volvo yang tetap fokus untuk berjualan mobil listrik saja setelah 2030.
Padahal, beberapa pabrikan otomotif masih menjual kendaraan internal combustion engine (ICE) dengan bahan bakar sintetis setelah Uni Eropa memberikan keringanan pada 2030.
Dikutip dari Automotive News, Senin (12/6/2023), Volvo tidak akan menjual satu mobil pun yang bukan kendaraan listrik setelah 2030, pernyataan tersebut dikatakan chief commercial officer Volvo, Bjorn Annwall.
Volvo akan fokus pada sumber daya manusia dan keuangan pada 1 powertrain. Mereka meyakini ini sebagai sebuah peluang untuk menghasilkan produk yang menarik.
Perusahaan merencanakan peluncuran setidaknya 5 mobil listrik terbaru pada 2026. Untuk pasar Asia, Volvo juga akan memperkenalkan minivan listrik mewah.
"Terakhir kali saya melihat, itu adalah pasar yang tumbuh sangat kuat, dan ICE adalah pasar yang menyusut. Untuk menjadi sukses, Anda harus fokus pada bagian pasar yang tumbuh," kata Anwall.
Senada dengan Anwal, CEO Volvo, Jim Rowan juga percaya bahwa perusahaan telah memilih cara terbaik untuk lebih maju dan beralih ke kendaraan listrik.
"Apakah Anda akan berinvestasi dalam mesin pembakaran internal pada 2029? Mungkin kami berkorban sedikit, tapi saya pikir kami mendapatkan lebih banyak daripada yang kami korbankan," ujar Rowan.