JAKARTA, iNews.id - Bagi Anda pecinta kendaraan roda dua, mendengar nama RX-King tentu tidak asing lagi. Ya, motor bermesin 2-tak ini merupakan salah satu kendaraan legendaris yang hingga kini masih memiliki penggemar fanatik.
Di balik performa dan akselerasinya yang gesit, motor ini dijuluki masyarakat sebagai motor 'bandit'. Maklum, banyak oknum pelaku kejahatan yang memanfaatkan motor tersebut untuk melakukan aksinya.
Namun, di luar itu semua RX King adalah 'Raja Jalanan' sejati di masanya. Lahir pada 1983, motor ini telah melanglangbuana selama 35 tahun di Indonesia. Tak ada perubahan fisik besar sepanjang perjalanannya.
RX-King hadir sebagai penerus generasi Yamaha RX-K 135 yang masuk ke Indonesia CBU (completely build up) pada 1980. Namun, respons pasar saat itu kurang bagus. Tak heran, umur RX-K hanya bertahan tiga tahun (1980-1983).
Kemudian tiga orang Jepang, yakni Motoaki Hyodo, Chikao Kimata dan Nobuo Aoshima, melakukan riset di Sumatera, Jawa hingga beberapa daerah lainnya, untuk mengetahui motor apa yang diinginkan konsumen Indonesia.
Hasil survei mengungkapkan, mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, namun mempunyai kecepatan yang tinggi. Akhirnya, tercipta Yamaha RX-King.
Namun, sepak terjang motor ini terhenti dengan kehadiran kendaraan 4-tak yang lebih irit dan ramah lingkungan. RX-King pun dinyatakan discontinue pada 2009.
Selang beberapa tahun, kabar terbaru datang bahwa motor ini akan dihidupkan kembali. Adalah Yamaha India yang akan kembali memproduksi motor legendaris tersebut. Namun RX-King versi teranyarnya ini akan menggunakan mesin 4-tak.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut perjalanan RX-King di Indonesia selama hampir 35 tahun.
Generasi Pertama, 1983 - 1991
Generasi pertama Yamaha RX King mendapat sebutan sebagai King Cobra. Hal ini karena model stangnya seperti leher ular kobra yang saat itu lagi ngetren. Model kobra ini diproduksi antara 1983-1991, dengan dengan kode blok mesin Y1 dan Y2. Di mana mesin ini diimpor utuh dari Jepang, tetapi perakitan bodi dilakukan di Indonesia.
Generasi Kedua - 1992 - 2001
Generasi kedua RX-King, disebut sebagai King Master, dengan kode blok mesin Y1-74. Konon Y1-74 ini adalah produksi Yamaha Pulo Gadung, Jakarta. Model ini diproduksi antara 1992-2001.
Generasi Ketiga, 2002 - 2006
Generasi ketiga RX King lahir pada 2002 disebut sebagai New King. Motor ini mempunyai mesin 2 langkah berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke/langkah sepanjang 50 mm.
Transmisi memiliki 5 percepatan dengan dibantu kopling manual basah dengan multiplat. Pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk pengapian RX-King sudah menggunakan CDI. Yamaha RX-King generasi ini mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak 1.54 KGF.M/8.000 RPM.
Panjang Yamaha RX-King 1.970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi 1.065 mm, sedangkan jarak sumbu roda mencapai 1.245 mm. Menggunakan rangka Double Cradle dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX-King cukup ringan untuk motor sport hanya 100 kg. Sok depan menggunakan garpu teleskopik dan belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm.
Generasi Keempat, 2007 - 2009
King generasi keempat sudah memenuhi standar Euro, jadi tidak mempunyai asap sebanyak pendahulunya. Hal tersebut karena knalpot motor ini dilengkapi catalic converter. Selain itu, desain bodi motor semakin modern dengan lampu bulat, seperti Yamaha RX-100
Sayang, Yamaha menghentikan produksi Yamaha New RX-King pada Februari 2009. Yamaha menunjuk Scorpio sebagai penerus RX-King meskipun secara karakter dan mesin sangat berbeda.
Obrolan Seputar RX-King
Spesifikasi umum Yamaha RX-King
Mesin
Performa
Suspensi