JAKARTA, iNews.id - Beberapa model sepeda motor saat ini sudah menyematkan teknologi pengereman anti-lock braking system (ABS). Namun di balik kegunaannya yang vital, teknologi ini membutuhkan perawatan.
Bagaimana perawatannya? Pemilik bengkel motor Pratama Jaya Cinere, Yudha Kencana menjelaskan, sebenarnya rem ABS tidak perlu perawatan khusus karena indikator akan menyala jika fitur tersebut bermasalah. Namun, jika rusak harganya cukup mahal.
"Harus diakui, kerusakan rem ABS bisa saja terjadi jika sepeda motor terkena benturan atau ada kotoran yang menempel di sensor kecepatan. Itulah yang harus diperhatikan," ujarnya, saat ditemui iNews.id, baru-baru ini.
Yudha menyebutkan selain kotoran yang menempel, perhatikan cakram atau piringan tetap rata (tidak melengkung) dan selalu jaga kondisi kampas rem jangan sampai habis.
"Pastikan piringan cakram tidak melengkung jaga kondisi kampas rem jangan sampai habis, serta rutin mengecek level permukaan minyak rem. Apakah sudah menyentuh marking lower atau level paling bawah," katanya.
Menurut Yudha, jika minyak rem sudah menyentuh garis bawah, maka lakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kampas rem yang sudah habis.
"Semakin aus kampas rem, maka level permukaan minyak rem akan semakin menurun. Ganti minyak rem per 15 ribu kilometer supaya terhindar dari masuk angin atau angin palsu," ujar Yudha.