LONDON, iNews.id - Aston Martin resmi telah menjadi perusahaan terbuka lewat initial public offering (IPO) di London Stock Exchange, Inggris, pada minggu ini. Namun, mereka dikabarkan gagal menghasilkan dana yang diharapkan.
Dilansir dari Carcoops, Jumat (5/4/2018), ketika perdagangan dibuka, harga saham Aston Martin duduk di level 19 pounds (24,58 dolar AS) atau sekiytar Rp373 ribu per saham. Namun, harga turun ke level terendah 17,75 pounds (22,96 dolar AS) selama perdagangan, menempatkan nilai pasar mobil tersebut di angka 4 miliar pounds (5,17 miliar dolar AS) atau sekitar Rp78,5 triliun.
Sebelum go public, Aston Martin mengharapkan nilai lebih dari 5 miliar pounds (6,47 miliar dolar AS) ketika perdagangan dibuka. Meskipun mulai goyah, Chief Executive Officer (CEO) Aston Martin Andy Palmer mengatakan dirinya tidak peduli dengan penurunan awal nilai perusahaan.
“Kami telah mengambil 105 tahun untuk mendapatkan IPO (penawaran umum perdana). Saya pikir kita tidak akan khawatir tentang apa yang dilakukan saham pada awalnya. Kami akan selalu melihat dalam jangka panjang,” ujarnya.
Aston Martin mengikuti jejak Ferrari dengan menjadi perusahaan publik. Aston Martin menjual sekitar 25 persen sahamnya kepada investor institusi, staf perusahaan, pelanggan, dan anggota klub pemilik Aston Martin di Inggris.
Menurut analis London Capital Group, saham Aston Martin adalah yang paling ditunggu-tunggu sepanjang tahun.
“Daftar publik pertama dari produsen mobil Inggris dalam beberapa dekade memiliki semacam daya tarik pesta makan malam yang hanya sedikit dibagikan dalam IPO. Kami pikir status ikon dari merek otomotif Inggris abad ini, ditambah dengan isolasi relatifnya terhadap Brexit atau ketegangan perdagangan, membuat daftar ini menjadi sebuah proposisi yang menarik,” katanya.
Diketahui, Andy Palmer memiliki 0,6 persen saham di perusahaan yang seharga 17,75 pounds (22,96 dolar AS) per saham senilai 24 juta pounds (31 juta dolar AS).