JAKARTA, iNews.id - Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada awal 2020 lalu, membuat banyak mobil terendam banjir. Tak hanya bagian mesin yang harus diperbaiki, bagian jok mobil juga tak luput dari kerusakan.
Brand Manager PT Polystar International (MBtech), Dana Iswanto mengatakan, jok mobil yang sudah terendam banjir, jika dibiarkan terlalu lama bisa merusak kulit hingga bagian busa. Lembab yang ditimbulkan bisa menyebabkan bau tak sedap.
"Solusinya ada dua, dibersihkan dengan cara dikeringkan atau diganti semua. Tapi, kalau terendamnya sudah parah, lebih baik diganti. Ini agar terhindar dari segala penyakit," ujar Dana, saat ditemui dalam acara MBtech Driving With Style Awards 2019, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Dari segi biaya, Dana menuturkan setiap mobil punya desain jok serta ukuran yang berbeda-beda mengikuti standar harga dari pabrikan. Biasanya konsumen akan dikenakan biaya mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 jutaan.
"Biasanya kalau banjir ada proses membongkar, membersihkan dan mengeringkan. Biayanya sekitar Rp500 ribu sampai Rp1 juta," katanya.
Namun, biaya tersebut tidak termasuk kulit jok karena setiap produk punya keunggulan dan harga yang berbeda-beda. "Untuk harian, saya sarankan untuk menggunakan jok sintetis. Selain awet, model ini anti-air," ujar Dana.