JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan provinsi yang dipimpinnya bisa kembali juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Pernyataan itu ditegaskan saat menemani Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI (purn) Tono Suratman mengukuhkan dan melantik Pengurus KONI Provinsi DKI Jakarta, Selasa (20/2/2018). Pengurus yang dilantik sebanyak 35 orang dengan Laksma TNI (purn) Djamhuron P Wibowo sebagai ketua umum.
Anies berharap dengan pelantikannya tersebut mampu membawa DKI Jakarta juara umum PON 2020 di Papua mendatang. Karena menurutnya, menjadi juara umum sudah lama sudah tidak dirasakan lagi oleh Kontingen Jakarta.
“Bayangkan nanti 2020 Jakarta juara umum pada PON di Papua. Maka kebahagiaannya luar biasa karena lintas cabang olahraga. Tadi saya tanya kapan kita menang, kita menang terakhir tahun 2012. Jadi tahun 2012 kita menang, insya Allah 2020 di Papua nanti mari bung kita rebut kembali,” ucap Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa siang.
Anies mengatakan, Jakarta harus menjadi menjadi juara satu, terlebih banyak atlet-atlet dari Jakarta yang menjadi perwakilan dalam SEA Games maupun Asian Games. Itulah nilai mengapa Kontingen Jakarta Harus menjadi juara.
“Yang tidak kalah penting bagi warga Jakarta, perbanyak kontingen SEA Games, perbanyak kontingen Asian Games, berprestasi SEA Games, Asian Games. Jadi kalau levelnya PON, sudah seharusnya menang. Tapi yang tidak kalah penting prestasi di level Intetnasional,” tutur Anies.
Dengan mengutip motivasi dari pelukis Michael Angelo, Anies minta bahwa para atlet harus mempunyai harapan setinggi-tingginya.
“Yang saya takutkan bukan gagal meraih target, yang saya takutkan Anda berhasil mencapai target dan targetnya terlalu rendah. Kalau targetnya rendah dan tercapai kita akan puas, sementara sebetulnya targetnya harus tinggi,” Anies menuturkan.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ratiyono mengungkapkan, ada sekitar 35% atlet Asian Games yang diisi oleh atlet-atlet dari kontingen Jakarta. “Artinya atlet DKI cukup besar. Sekitar 30-35% (atlet nasional) asalnya dari DKI,” Ratiyono menjelaskan.