MANILA, iNews.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali angkat bicara atas pemotongan nilai atlet Wushu Edgar Xavier Marvelo, sehingga gagal meraih medali SEA Games 2019 ketika berlaga pada nomor Taolu Changquan di World Trade Center, Manila, Minggu (1/12/2019).
Zainudin menilai Edgar seharusnya tak mendapat pengurangan poin. Saat itu, poin yang dimiliki Edgar dipotong karena dianggap gagal dalam nilai keseimbangan setelah juri menganggap dia tak mampu mempertahankan gerakannya selama dua detik.
Kala itu, banyak yang menganggap juri telah mencurangi sang atlet, sehingga sang pengadil dihujani sorakan. Akibat pengurangan tersebut, Edgar hanya menduduki posisi keempat dan gagal mendapat medali.
“Saya sudah ketemu pelatih dan atletnya. Memang itu tidak pantas adanya pengurangan angka, karena tidak melampaui waktu, sehingga Indonesia gagal meraih medali,” ujarnya.
Menpora menyadari bahwa penjurian di wushu itu bersifat subyektif, sehingga hal seperti ini bisa terjadi. “Jadi di wushu ini sangat tergantung sama jurinya,” katanya. Meski begitu, Menpora tetap memberikan dukungan kepada Edgar, apalagi peluang Indonesia meraih medali di ajang ini masih terbuka.
“Besok masih ada peluang lagi, dan saya yakinkan untuk besok bisa meraih lebih baik. Mudah-mudahan,” tuturnya. Pada nomor Taolu Changquan, atlet Singapura Xiang Yong Yi meraih medali emas dengan poin 9,70. Sedangkan perak menjadi milik Song Wong Weng (Malaysia) dengan nilai 9,68 dan perunggu diraih Tran Xuan Hiep (Vietnam) dengan nilai 9,60.