JAKARTA, iNews.id - Mantan pebulu tangkis nasional Candra Wijaya ingin wakil Indonesia di Asian Games 2018 mengerahkan seluruh kemampuannya. Dia juga mengingatkan pentingnya tim tuan rumah tidak bergantung hanya pada pemain tertentu saja.
Saat ini Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menempati ranking 1 dunia dan menjadi andalan tim Indonesia. Tetapi, Candra ingin pebulu tangkis di semua lini dapat bermain lebih keras lagi dan mengimbangi raihan Marcus/Kevin.
"Kalau melihat Marcus/Kevin, pemain senior atau pelapisnya, harus lebih gila-gilaan saat main di Indonesia. Kita mendapat dukungan dari warga Indonesia, seharusnya punya motivasi meraih emas," kata Candra saat ditemui di GOR Candra Wijaya International Badminton Centre, Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/6/2018).
Menurutnya, hal itu juga tantangan bagi tunggal Indonesia harus berani bermain layaknya sang juara. Khusus sektor tunggal, Candra menilai masih butuh penekanan terkait mental juara selain urusan pembinaan.
Dia mencontohkan saat turnamen beregu Piala Thomas dan Uber 2018 di mana Indonesia harus terhenti di semifinal (Thomas) dan perempat final (Uber). Tim Thomas Indonesia tumbang oleh China 1-3, sedangkan tim Uber kalah oleh Thailand 2-3. Bukan berlebihan atau mengkritik, kata dia, tetapi para juniornya saaat ini tidak memiliki mental yang kuat.
"Saat Thomas Cup mohon maaf, pemain muda bisa demikian gila dan antusias dalam mengalahkan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, kenapa tunggal kita tidak seperti itu? Padahal jika terjadi mungkin hasilnya akan berbeda," katanya.
Kendati demikian, Candra sepakat pekerjaan rumah tersebut bukan hanya tanggung jawab pihak tertentu semata. Untuk itu, selaku mantan pelaku bulu tangkis, dia mendirikan Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) yang dirintis sejak 2009 lalu.
Menurutnya, salah satu cara menyudahi rentetan prestasi kelam bulu tangkis Tanah Air dengan memberi dukungan sponsorship pembinaan. "Atau mereka sendiri yang melibatkan diri. Jadi memang ini sebenarnya tugas bersama termasuk kami bagaimana membangun militansi kepada diri atlet itu sendiri," katanya.
Candra memiliki target pada 2030 klub binaannya akan menelurkan setidaknya enam atlet tim nasional. Dengan estimasi 30 gelar internasional, 70 gelar nasional, 20 asisten pelatih, 20 pelatih, dan 600 atlet yang terbagi di kategori Usia U-11, U-13, U-15, U-17, dan U-19.