MONZA, iNews.id – Pembalap tim Formula 1 (F1) Mercedes-AMG Valtteri Bottas mengaku kesal karena gagal memenangkan Grand Prix (GP) Italia di Sirkuit Monza, Minggu (9/9/2019).
Bottas yang memulai balapan dari posisi ketiga berusaha untuk bermain dengan strategi, dengan haapan bisa menyaingi pembalap Scuderia Ferrari Charles Leclerc. Bottas pun baru mengganti ban tujuh putaran setelah rivalnya.
Pembalap asal Finlandia itu kemudian mampu mendahului rekan satu timnya Lewis Hamilton, dan mengejar Leclerc. Pada akhirnya, Bottas harus puas dengan posisi kedua, dengan jarak hanya 0,835 detik. Dia mengakui Ferarri memiliki keunggulan di lintasan lurus Sirkuit Monza.
“Saya mencoba untuk melakukan segalanya untuk mendekati Charles, dan menyalipnya pada putaran terakhir. Namun, Ferrari sangat kencang di lintasan lurus sepanjang akhir pekan,” kata Bottas di laman resmi F1.
“Hal itu membuat Ferrari begitu sulit untuk didekati. Saya sudah mengejar sekuat tenaga. Tetapi, saya kerap mengunci rem ketika sudah dekat. Sangat menyebalkan tidak bisa menang dan hanya terpaut kurang dari satu detik,” ujarnya.
Walau gagal meraih podium teratas, pembalap berusia 30 tahun itu menilai mobilnya sudah cukup memuaskan. Apalagi dia tak berharap banyak ketika balapan di kandang Ferarri.
“Kami kecewa tak bisa menang, tetapi performa mobil cukup menjanjikan. Kami sadar Monza merupakan salah satu balapan terberat sepanjang musim. Tetapi, kami senang bisa menantang Ferrari,” tutur Bottas.