MONZA, iNews.id – Pembalap tim Formula One (F1) Red Bull Racing Max Verstappen mengakui dirinya kerap terhambat, sehingga hanya bisa berada di posisi kedelapan Grand Prix (GP) Italia di Sirkuit Monza, Minggu (8/9/2019).
Verstappen harus memulai balapan dari posisi paling belakang, karena harus mengganti mesinnya. Keadaan itu membuatnya kesulitan untuk menghindari mobil lain ketika memulai balapan.
Akibatnya, pembalap asal Belanda itu pun menabrak mobil Racing Point milik Sergio Perez, dan merusak sayap depannya. Keadaan itu membuat Verstappen harus segera memperbaiki mobil sekaligus mengganti bannya.
Belum selesai sampai di situ, Virtual Safety Car (VSC) kemudian diaktifkan akibat ada insiden lain yang emngakibatkan lintasan harus dibersihkan, dan tak bisa menyalip.
Ketika VSC berakhir, Verstappen kembali terjebak di belakang Perez. Setelah mendahului pembalap asal Meksiko itu, baru Verstappen bisa melaju dan meraih posisi kedelapan.
“Sayap depan saya rusak di tikungan pertama, ketika semuanya melambat dan menyentuh ban belakang Sergio. Kami kemudian mengganti sayap depan dan kecepatan mobil cukup baik, karena tak terganggu,” kata Verstappen di laman resmi F1.
“Saya bisa menyalip sejumlah mobil, tetapi kami tak beruntung dengan VSC yang diaktifkan setelah saya mengganti ban. Saya kemudian terjebak di belakang Sergio dan kesulitan untuk mendahuluinya dengan segera,” ujarnya.
Walau gagal menembus posisi lima besar untuk kedua kalinya dalam musim ini, pembalap berusia 22 tahun itu menilai masih ada sisi positif. Dia menilai mesin Honda yang digunakannya sudah mengalami pengembangan, meski masih belum sempurna.
“Kami sudah membuat perkembangan pada mesin, tetapi masih harus dibenahi. Dengan apa yang terjadi, posisi kedelapan tidak buruk. Hal seperti itu sering terjadi jika memulai balapan dari belakang,” tutur Verstappen.