JAKARTA, iNews.id - Cabang olahraga (cabor) renang hanya mampu menghasilkan satu emas di SEA Games 2019 Filipina. Hal itu membuat perenang I Gede Siman Sudartawa mengeluhkan persiapan pelatnas renang, yang kerap dilakukan secara mendadak jelang kejuaraan.
Siman menjadi peraih emas satu-satunya buat Indonesia melalui nomor 50 meter gaya punggung. Sedangkan untuk perak, atlet renang Tanah Air mendapat 6 medali dan 7 perunggu.
Raihan ini jelas jauh dari target yang ditetapkan, yaitu 4 emas. “Persiapannya (kurang). Kita kan pelatnas-nya juga katanya ada break, belum tahu juga mulainya kapan,” tutur perenang asal Bali itu.
Menurut Siman, pelatnas yang dilakukan secara mendadak atlet Indonesia sulit menyaingi lawan-lawan yang kuat seperti Singapura. Dia menegaskan program Pelatnas di Singapura berjalan berkelanjutan dan tanpa putus.
Bahkan seusai SEA Games 2019 Filipina, tim Singapura kini tengah melakukan training camp di Australia untuk persiapan Olimpiade 2020. Atlet 25 tahun itu pun menegaskan jika Indonesia mau berprestasi maka pemerintah harus segera memulai program Pelatnas yang setidaknya berjalan selama satu tahun.
Dia berkaca dari kesuksesan di SEA Games 2017, di mana Indonesia mampu menyumbang 4 emas, 11 perak dan 10 perunggu. Saat itu, Nathaniel Gagarin dkk melakukan pelatnas jangka panjang.
“Pelatnas itu satu tahun minimal karena saat SEA Games 2017, kita dapat empat emas kan itu satu tahun persiapannya,” tutur atlet yang menjadi pembawa bendera Merah Putih saat defile Asian Games 2018.