ALOR SETAR, iNews.id – Langkah tim putri Indonesia terhenti di semifinal Badminton Asia Team Championships 2018 setelah kandas 0-3 dari Jepang, Sabtu (10/2/2018). Meski begitu, para Srikandi Merah Putih mendapatkan modal berharga untuk bertarung di Piala Uber tahun ini.
Ya, tim putri Indonesia yang datang sebagai unggulan ketujuh, gagal ke final dihentikan Jepang yang merupakan unggulan pertama. Tim dari Negeri Matahari Terbit itu memang lebih merata kedalaman skuatnya baik tunggal mau pun ganda, karena sebagian besar pemain mereka ada di 10 besar dunia.
Biar begitu, tim putri Indonesia tak ciut nyalinya. Mereka tetap memberi perlawanan maksimal. Perjuangan itu dibuka dengan militansi Fitriani sebagai tunggal pertama di Stadion Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia. Meski kalah 21-17, 13-21, 17-21, gadis kelahiran Garut itu mampu merepotkan Akane Yamaguchi yang tercatat sebagai nomor 2 dunia.
Kemudian, pada partai kedua, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga kembali harus mengakui ketangguhan duo Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi 22-20, 19-21, 18-21. Itu kekalahan keempat yang mereka alami kontra lawan yang sama.
Harapan sempat mencuat saat tunggal kedua Indonesia Gregoria Mariska mampu memaksa Nozomi Okuhara memainkan rubber game. Setelah kalah di game pertama dia mampu mencuri kemenangan di game kedua. Sayang, saat game penentuan wanita 19 tahun yang ada di ranking 48 dunia itu harus takluk dari Okuhara yang menduduki peringkat 7 dunia itu. Skor 21-5, 19-21, 21-15 untuk Okuhara memastikan kekalahan Indonesia di semifinal.
Meski kalah, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, memberi apresiasi atas perjuangan Fitriani dkk di ajang ini. Menurutnya, penampilan tim putri cukup menjanjikan. Itu terlihat dari perjalanan mereka ke semifinal setelah menyingkirkan unggulan kedua China, dan unggulan keenam India.
Susy melihat, hasil ini menjadi modal utama menuju putaran final Piala Uber 2018 di Bangkok, Thailand, Mei nanti. Ya, keberhasilan tim putri Indonesia menembus semifinal ini membuat mereka berhak dapat satu tiket ke Piala Uber.
“Sudah kami prediksi akan berat lawan Jepang, namun perjuangan para atlet sudah maksimal. Lolos ke putaran final di Piala Uber jadi target utama dan sudah terpenuhi oleh tim putri,” ucap Susy di situs resmi PBSI.
Menurut Susy, meski kalah tapi dari perjuangannya, ada perkembangan positif yang diperlihatkan tim putri Indonesia. Secara kualitas pun tim Merah Putih tak terlalu kalah jauh. Yang kurang, dalam pandangan Susy, hanya soal kematangan, kesiapan dan keberanian.
“Fitriani sudah mulai mantap polanya. Gregoria juga dapat pengalaman dari Okuhara. Gregoria harus sadar kalau dia bukan di kelas junior lagi, standard kelasnya harus ditingkatkan. Greysia/Apriyani dari beberapa pertemuan masih kalah dari lawannya, walaupun ramai pertandingannya,” ucap Susy.
“Hasil ini jadi modal untuk Piala Uber, percaya dirinya dapat, keyakinan dapat, pengalaman dapat. Tinggal anak-anaknya mau apa enggak? Waktu ke Piala Uber hanya tinggal tiga bulan lagi, lawannya enggak akan beda jauh sama di kejuaraan ini,” tutur Susy.
HASIL SEMIFINAL
|
JEPANG |
INDONESIA |
SKOR |
|
Akane Yamaguchi |
Fitriani |
17-21, 21-13, 21-17 |
|
Misaki Matsutomo/ |
Greysia Polii/ |
20-22, 21-19, 21-18 |
|
Nozomi Okuhara |
Gregoria Mariska Tunjung |
21-5, 19-21, 21-15 |
|
Yuki Fukushima/ |
Della Destiara HARIS/ |
Tidak dipertandingkan |
|
Sayaka Sato |
Ruselli Hartawan |
Tidak dipertandingkan |