INCHEON, iNews.id – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ambang mengukir sejarah jelang menghadapi duo Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda pada final Korea Open 2019, Minggu (29/9/2019). Mereka berpeluang menjadi ganda putra Indonesia pertama yang menjuarai ajang tersebut.
Fajar/Rian menginjakkan kaki di laga pamungkas usai menyingkirkan pasangan China sekaligus juara bertahan Li Jun Hui/Liu Yu Chen 27-25 dan 22-20 pada semifinal, Sabtu (28/9/2019). Mereka butuh 44 menit untuk memastikan kemenangan tersebut.
“Alhamdulillah kami bersyukur bisa sampai ke babak final. Game pertama tadi saya sempat terganggu karena servis gagal beberapa kali. Tapi game kedua akhirnya saya bisa mengatasi hal tersebut,” kata Fajar dilansir laman PBSI.
“Tadi mungkin fokusnya kami kurang tenang juga. Pengen cepat menang malah jadi boomerang buat kami. Akhirnya kami berusaha lebih fokus dan tenang. Di game kedua juga sempat terkejar lagi, tapi kami lebih yakin lagi,” ujar Rian.
Dikutip Badminton Talk, selain berpeluang menjadi juara Indonesia pertama di Korea Open jika bisa mengalahkan Kamura/Sonoda, ini juga akan menjadi kali pertama bagi Fajar/Rian menembus partai puncak Kejuaraan Super 500.
Melihat jerih payah mereka, tampaknya hal tersebut bukan suatu hal yang mustahil. Dalam dua hari terakhir, pasangan peringkat enam dunia itu berhasil mengalahkan dua ganda putra yang punya peringkat lebih tinggi.
Di perempat final, mereka sukses mengalahkan pasangan peringkat satu dunia sekaligus seniornya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon lewat straight game 22-20 dan 21-17.
Kemudian di semifinal, giliran pasangan peringkat ketiga yang jadi korbannya yakni Li/Liu. Di final nanti, Fajar/Rian akan kembali menghadapi duo yang punya peringkat di atas mereka Kamura/Sonoda (peringkat empat dunia).
Jika menilik rekor, kedua pasangan tersebut sudah bertemu sembilan kali di berbagai ajang. Fajar/Rian berhasil memenangkan empat duel di antaranya sementara Kamura/Sonoda lima kali.
Tahun ini, kedua pasangan tersebut sudah bertemu dua kali yakni di ajang Malaysia Open pada April dan China Open, pekan lalu. Di Malaysia, Fajar/Rian bertekuk lutut 13-21 dan 20-22. Tapi dendam mereka terbalaskan di China dengan menang 23-21 dan 22-20.
“Semua pasangan Jepang pemain yang ulet. Jadi tidak akan gampang. Siap capek dan stamina, fokus dan mental. Apalagi kalau final kan paling penting mentalnya. Kemarin kami sempat ketemu di China Open, tapi kondisi lapangannya di sana dan di Korea ini berbeda. Jadi pasti kami harus mengantisipasi lagi,” tutur Fajar.