SAKHIR, iNews.id – Bos tim Mercedes-AMG Toto Wolff menyesali kesalahan yang dibuat oleh anak buahnya pada Grand Prix (GP) Formula One (F1) Australia, Minggu (25/3/2018). Dia berharap tim yang dipimpinnya dapat belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya pada GP Bahrain, Minggu (8/4/2018).
Wolff mengaku sangat kecewa akan kesalahan dalam memperhitungkan strategi sehingga membiarkan Ferrari milik Sebastian Vettel menjadi juara. Padahal, saat itu Mercedes memiliki mobil yang lebih kencang.
“Kami membuat kesalahan dan tidak menampilkan performa maksimal. Kejadian itu mengingatkan kami jika F1 adalah seri balap paling keras sedunia, setiap kesalahan bakal ada ganjarannya. Sungguh menyakitkan kehilangan poin, terutama kami begitu cepat di atas lintasan,” kata Wolff dikutip Crash.
Pria asal Austria itu langsung memerintahkan teknisi terbaiknya untuk menganalisa apa yang menjadi masalah. Dari kesalahan tersebut, kini Wolff mengerti bagaimana untuk melangkah.
“Setelah kembali ke markas, kami melakukan tugas seusai akhir pekan yang berat. Kami pahami terlebih dahulu apa yang menjadi masalah, dan memastikan untuk tidak mengulangi kejadian serupa di masa depan. Pengalaman menyakitkan itu menjadi guru terbaik,” ujar pria 46 tahun tersebut.
Sedangkan untuk balapan di GP Bahrain, Wolff memperkirakan tingkat kompetisi yang cukup tinggi. Apalagi kondisi lintasan bakal berubah-ubah karena sesi latihan bebas di siang hari dan balapan ketika sudah malam.
“Kami memperkirakan Bahrain akan sangat menantang walau tantangan yang dihadirkan bakal sangat berbeda. Balapan di tengah gurun pasir sangat membingungkan karena kondisinya berubah sangat drastis,” ucap Wolff.
Pria kelahiran Kota Wina itu menyebut, pembalapnya akan kesulitan untuk mencari setelan yang pas untuk mobil. Apalagi pembalapnya hanya memiliki sesi latihan bebas kedua untuk mensimulasikan kondisi balap dan kualifikasi sekaligus.
“Sesi latihan bebas pertama dan kedua diadakan di bawah terik matahari, sementara kualifikasi dan balapannya sendiri diadakan usai matahari tenggelam sehingga suhu lintasan lebih dingin. Kondisi tersebut akan menyulitkan pembalap kami untuk menentukan setelan yang tepat,” kata Wolff.
Keadaan lain yang menjadi penghambat Mercedes tak lain adalah Ferrari. Dengan karakter lintasan Bahrain banyak lintasan lurus, Wolff mewaspadai kecepatan mobil berwarna merah tersebut.
“Bahrain sangat sensitif pada kecepatan dengan jalur lurus yang panjang. Seperti yang kita lihat di Australia, Ferrari sangat cepat, jadi saya perkirakan persaingan yang ketat,” katanya.