ATHENA, iNews.id - Akhirnya prilaku tercela yang dilakukan oleh Presiden PAOK Ivan Savvidis yang membawa pistol ke dalam lapangan menerima ganjarannya. Pria Rusia itu dihukum larangan terlibat dalam sepak bola selama tiga tahun oleh otoritas Superliga Yunani.
Seperti dikutip BBC, Savvidis juga didenda sebesar 100.000 euro atau sekitar Rp1,6 miliar. Sedangkan PAOK dihukum pengurangan 3 poin dan denda sebesar 63.000 euro (Rp1,067 miliar).
Klub yang diarsiteki oleh Razvan Lucescu itu juga harus bermain tanpa penonton di tiga pertandingan kandang selanjutnya, serta memulai musim depan dengan minus dua poin.
Savvidis memasuki lapangan sembari menunjukkan pistol yang ada dipinggangnya setelah gol PAOK yang dicetak Fernando Varela pada menit akhir, kala menghadapi AEK Athens di Stadion Toumbas, Senin (12/3/2018) dini hari WIB, dianulir wasit.
Kala itu kedudukan tengah imbang tanpa gol. Wasit pun kemudian memutuskan untuk tak melanjutkan pertandingan atas insiden tersebut. Akhirnya AEK pun diberikan hadiah tiga poin karena dianggap menang 3-0.
Savvidis pun kemudian menyesali perbuatannya. Dia sempat meminta maaf atas apa yang sudah dilakukannya dan berdalih tengah berusaha melindungi pendukung PAOK dari keributan yang bisa terjadi.
“Saya meminta maaf atas apa yang terjadi. Jelas, saya tak memiliki hak masuk ke dalam lapangan, seperti yang sudah terjadi. Tujuan saya hanya ingin melindungi ribuan pendukung PAOK dari provokasi, keributan dan hal yang tak diinginkan,” ujarnya saat itu.
Akibat pengurangan poin tersebut, PAOK pun turun ke peringkat ketiga klasemen sementara Superliga Yunani, dengan torehan 49 poin. Sedangkan AEK kian mantap di puncak klasemen dengan torehan 54 poin.