ROMA, iNews.id - Bek AS Roma Kostas Manolas menjadi pembuka kemenangan timnya ketika mengalahkan Torino 3-0, di Stadion Olimpico, Sabtu (10/4/) dini hari WIB, pada ajang Serie A. Bek asal Yunani itu mengungkapkan mentalitas pemenang menjadi alasan dari kesuksesan tersebut.
AS Roma sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama. Namun, akhirnya Manolas berhasil memecahkan telur lewat golnya di menit ke-56. Setelahnya, Il Lupi pun bermain lebih leluasa, dan menambah gol melalui Daniele de Rossi (73’) dan Lorenzo Pellegrini (90+3’).
Kemenangan ini membuat performa Roma kian meyakinkan. Apalagi, pada laga sebelumnya mereka mampu menghancurkan pimpinan klasemen sementara Serie A, Napoli dengan skor telak 4-2.
Menurut Manolas, raihan tersebut membuktikan mentalitas Roma sebagai tim juara. Dia pun mengaku senang bisa membantu timnya meraih kemenangan dengan sebuah gol.
“Saya bahagia bisa mencetak gol, namun lebih menyenangkan lagi bisa meraih kemenangan. Kami adalah Roma dan harus memasuki lapangan dengan mentalitas pemenang, karena jika tidak, maka tak akan ada kemenangan,” tuturnya kepada Mediaset Premium.
“Memang babak pertama sangat disayangkan, namun sebuah gol melepas semua tekanan dan setelahnya, kami bermain dengan bagus. Torino mencoba bangkit dan berbahaya pada serangan balik, namun setelah kami melakukannya (mencetak gol), mereka membuka semua ruang,” jelasnya.
Bagi Roma kemenangan ini tetap tak mengubah posisi mereka di tempat ketiga klasemen sementara. Namun, mereka semakin menjaga keunggulan dari Lazio dan Inter Milan, yang berada tepat dibawahnya.
Bagi Manolas, hasil positif ini membuat mereka bisa mengalihkan fokus ke pertandingan Liga Champions menghadapi Shakhtar Donetsk, pekan depan. Sebelumnya, pada pertemuan pertama Roma kalah 1-2, dari Shakhtar di Ukraina.
Kemenangan dengan perbedaan dua gol pun menjadi keharusan bagi Roma, demi memastikan kelolosan. Manolas menegaskan, timnya akan berupaya mengikuti jejak Juventus, yang berhasil bangkit dan memenangkan laga saat menghadapi Tottenham Hotspur.
“Kami memerlukan ketenangan, intelejensia, pengalaman serta keseimbangan. Pada pertandingan Juve menghadapi Tottenham, kami bisa melihat semua elemen ada di sana, karena jika tidak Anda tak akan bisa melaju,” tegasnya.