TURIN, iNews.id - Presiden Juventus Andrea Agnelli di luar dugaan mendukung Massimo Moratti sebagai kandidat presiden Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Kabar tersebut disampaikan mantan Direktur Olahraga FIGC Antonello Valentini. Dinukil Football Italia, Rabu (3/10/2018), Valentini menyebutkan Agnelli sangat menginginkan mantan pemilik Inter Milan itu menang dalam pemilihan presiden FIGC.
Dalam waktu dekat, Agnelli akan mengatur pertemuan dengan Moratti di hadapan bos Lega Serie A Gaetano Micciche. Agnelli berniat meyakinkan Moratti agar maju dalam pemilihan yang digelar 22 Oktober. Setidaknya sudah dua tahun Moratti tidak bergelut dengan dunia sepak bola.
Langkah Agnelli tersebut jelas bukan keputusan yang biasa. Mengingat, Inter menjadi klub yang paling diuntungkaan saat Juventus, Fiorentina, Lazio, AC Milan, dan Reggina dihukum akibat skandal yang dikenal dengan sebutan calciopoli.
Juventus menerima hukuman paling berat, yakni harus bermain di Serie B dan memulai kompetisi dengan poin minus sembilan. Dua penggawa Bianconeri Zlatan Ibrahimovic dan Patrick Vieira pun loncak ke Giuseppe Meazza lantaran enggan bermain di Serie B.
Sementara, Inter justru menguasai Serie A selama lima musim beruntun. Puncaknya di bawah asuhan Jose Mourinho pada musim 2009/2010 Inter berhasil meraih treble winner dengan menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Saat sejarah kelam bagi Juventus dan sepak bola Italia tersebut terjadi, Moratti masih menjadi presiden Inter. Baru pada 2013, Moratti menjual 70 persen sahamnya kepada Erick Thohir.
Kemudian 2016, Moratti menjual total sahamnya di Inter kepada Suning Group. Begitu juga dengan Erick yang melepaskan 40 persen sahamnya. Dengan demikian, Suning saat itu menguasai 70 persen saham Inter dan Erick hanya 30. Terbaru, Erick pun akan menjual seluruh sahamnya kepada Suning.