NIZHNY NOVGOROD, iNews.id – Kiper Denmark Kasper Schmeichel dinobatkan sebagai man of the match dalam laga 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Stadion Nizhny Novgorod, Senin (2/7/2018) dini hari WIB. Walau kalah 2-3 dalam adu penalti, dia tetap bangga atas pencapaiannya.
Selama pertandingan, performa Schmeichel memang mengundang decak kagum. Sayang, dia hanya bisa menahan tendangan Milan Badelj dan Josip Pivaric. Meski begitu, dia sudah senang dapat menampilkan performa terbaiknya.
“Rasanya sungguh aneh. Ada perasaan kecewa yang begitu besar, tetapi saya tetap bangga pada performa kami,” kata Schmeichel di laman resmi FIFA.
Pemain berusia 31 tahun itu menyebut penampilan Tim Dinamit meningkat di babak kedua. Namun, ketatnya pertandingan membuat mereka harus melewati drama adu penalti untuk menentukan pemenang.
“Kami memiliki peluang. Saya rasa kami bermain lebih baik di babak kedua. Saat ini sulit untuk mengungkapkan emosi dengan kata-kata,” ujar kiper Leicester City itu.
Pelatih Denmark Age Hareide pun merasa tak enak kepada Schmeichel. Pasalnya, meski Simon Kjaer dan Michael Krohn-Dehli berhasil menggetarkan gawang Kroasia, Christian Eriksen, Lasse Schone dan Nicolai Jorgensen gagal membuat Danijel Subasic memungut bola dari gawangnya.
“Tiga pemain terbaik kami gagal melaksanakan tendangan penalti. Saya minta maaf kepada seluruh anggota tim, terutama Kasper. Tetapi keadaan seperti itu bisa terjadi di drama adu penalti dan begitu brutal,” tutur Hareide.
Pelatih asal Norwegia itu menyebut timnya kesulitan untuk menghadapi serangan balik Kroasia. Meski tampil lebih menekan di babak kedua, Denmark harus menyerah usai bermain imbang 1-1 sampai perpanjangan waktu.
“Kroasia memiliki serangan balik paling kuat di Eropa. Penguasaan bola sangat penting. Saya kira kami akan berhasil di babak kedua,” ucap Hareide.