TOKYO, iNews.id - Pemecatan mantan Pelatih tim nasional Jepang Vahid Halilhodzic berbuntut panjang. Pria berkebangsaan Bosnia dan Herzegovina itu berniat menuntut Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) karena tak memberi penjelasan memuaskan atas pemecatan dirinya.
Halilhodzic sukses membawa timnas Jepang ke Piala Dunia 2018, namun dua bulan sebelum ajang bergengsi itu dimulai dia dipecat. Hasil buruk pada sejumlah laga uji coba disinyalir sebagai alasan.
Mantan Pelatih Gamba Osaka Akira Nishino ditunjuk sebagai penggantinya. Halilhodzic mengaku terkejut dengan pemecatan tersebut, dan meminta penjelasan. Menurutnya pihak JFA tak memberi jawaban atas pemecatannya.
Kuasa hukumnya, Lionel Vincent mengungkapkan apa yang dilakukan kubu JFA telah mencederai kontrak. Dia segera mengirim surat tuntutan ke pengadilan jika tak ada niatan baik dari federasi tersebut.
“Vahid menginginkan kebenaran. Dia terluka dan merasa dikhianati. Pertama, keputusan yang dibuat JFA secara legal, tidak valid. Apa yang mereka lakukan salah, sangat keterlaluan. Kami siap mengambil tindakan. Jika tak ada kejujuran dari JFA, kami akan mencarinya lewat hakim,” ungkap Vincent dikutip AFP.
Halilhodzic sempat memperlihatkan kegeramannya atas masalah tersebut. Mantan pembesut Lille dan Paris Saint-Germain itu menghardik Presiden JFA Kozo Tashima, yang menyebut pemecatannya buah dari hubungan tak harmonis Halihodzic dengan sejumlah pemain senior.
“Saya tak pernah memiliki masalah dengan orang lain, tentunya juga dengan pemain. Saya menginginkan kebenaran. Jika memang ada isu seperti itu, presiden harusnya mengatakan kepada saya. Bukan datang ke Paris dan memecat saya seperti itu,” ucap pelatih 65 tahun tersebut.
Halilhodzic ditunjuk menangani Jepang pada Maret 2015. Dia menggantikan Javier Aguerro yang dipecat, setelah dituduh terlibat pada pengaturan skor di Spanyol pada 2011.
Di tangannya Jepang belum menorehkan gelar di ajang apa pun. Namun, Makoto Hasebe dkk sukses menjadi pemuncak klasemen Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia dengan torehan 20 poin, sehingga lolos ke Rusia.