LIMA, iNews.id- Keberhasilan Peru lolos ke babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2018 harus ternoda masalah yang menimpa sang kapten tim, Paolo Guerrero. Penyerang berusia 33 tahun itu gagal lolos tes doping karena ditemukan positif menggunakan zat yang dilarang.
Tes tersebut dilakukan Guerrero setelah membela timnya menghadapi Argentina, 5 Oktober lalu di babak kualifikasi zona CONMEBOL, yang berakhir imbang tanpa gol. Hasil itu membuat Peru menduduki posisi kelima klasemen akhir dan lolos ke babak play-off untuk menghadapi Selandia Baru.
Tak ayal, Komisi Disiplin FIFA memberikan hukuman larangan bermain selama 30 hari untuknya. Federasi Sepak Bola Peru (FPF) mengonfirmasikan hukuman yang diberikan kepada pencetak gol negara tersebut.
"Federasi Sepak Bola Peru menginformasikan, setelah laga 5 Oktober 2017 menghadapi Argentina, Paulo Guerrero menjadi subyek dari kontrol anti-doping, yang menjadi protokol umum di babak pre-eliminasi dari kompetisi di Rusia 2018," bunyi pernyataan dikutip Soccerway.
"Hari ini (Jumat), 3 November, pukul 14:09 waktu setempat, presiden Komite Disiplin FIFA menginformasikan kami, hukuman larangan bermain 30 hari untuk Paulo Guerrero diberikan atas hasil analisis yang merugikan," tambahnya.
Sayangnya tak dijelaskan zat berbahaya apa yang ditemukan. Meski begitu, larangan kepada Guerrero jelas akan menjadi kerugian untuk Los Incas- julukan timnas Peru- karena dia harus absen pada dua leg melawan Selandia Baru (11 dan 16 November 2016).
Padahal dirinya adalah top skorer Peru dengan torehan 33 gol. Guerrero juga dipastikan tak bisa membela klubnya Flamengo yang akan menghadapi Branquilla Junior di semifinal Copa Sudamericana, Kamis (23/22/2017) WIB.