BALI, iNews.id – Pemain anyar Bali United Ilija Spasojevic mengaku menjalani libur Natal dan Tahun baru, dengan berlatih di negara asalnya, Montenegro. Dia mengungkapkan proses latihan disana didampingi oleh pelatih pribadi.
Spaso direkrut dari Bhayangkara FC (BFC) pada awal musim ini. Bersama mantan klubnya tersebut, pemain naturalisasi tersebut mampu membukukan 12 gol dari 16 penampilan. Tak hanya itu, dia pun berhasil membawa BFC menjadi kampiun di akhir musim.
“Pada liburan kemarin, saya mengurus berbagai administrasi karena sekarang saya warga asing di Montenegro. Selain itu saya juga bersilaturahmi dengan keluarga besar disana, dan tentunya saya juga latihan dengan pelatih pribadi,” kata Spaso dikutip dari situs resmi klub.
Mantan pemain Persib Bandung itu pun mengungkapkan rasa tak sabarnya untuk segera mengarungi musim baru di Liga 1. Spaso menegaskan ingin secepat mungkin bisa bekerja sama dengan rekan-rekan beserta pelatih barunya, Widodo Cahyono Putro.
“Saya sudah tidak sabar memulai latihan lagi bersama rekan-rekan di Bali United. Saya merasa sangat fit untuk kembali menjalani latihan sebagai persiapan kami di berbagai pertandingan di tahun 2018 ini,” tutur bomber berpostur 187 cm itu.
Sejak resmi bergabung dengan Bali United 14 Desember 2017 lalu, Spaso sudah menjalani beberapa kali sesi latihan termasuk satu kali sesi game internal. Setelah itu Spaso lebih banyak menghabiskan waktunya di Montenegro sebelum akhirnya kembali ke Bali untuk memulai persiapan bersama tim Serdadu Tridatu.
Spaso rencananya akan menjalani sesi latihan di lapangan Banteng Seminyak pada sore hari ini, Rabu (3/1/2018). Para pemain Bali United yang lainnya pun telah siap untuk kembali menjalani sesi latihan. Mereka tentunya ingin mempersiapkan diri agar mampu menjadi kampiunLiga 1, setelah gagal meraihnya pada musim lalu.
Sedikit flashback, pada akhir musim kemarin Bali United kalah dari Bhayangkara dalam memperebutkan gelar secara menyakitkan. Bagaimana tidak, kedua tim memiliki poin yang sama yakni 38. Akan tetapi, klub yang bermarkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu harus rela tak mengangkat trofi akibat kalah head to head dari sang rival.