ABU DHABI, iNews.id – Pelatih tim nasional Jepang Hajime Moriyasu gagal mengukir tinta emas baru usai timnya gagal juara Piala Asia 2019. Hasil negatif tersebut didapat setelah mereka kalah 1-3 dari Qatar pada final di Zayed Sports City Stadium, Jumat (1/2/2019) malam WIB.
Dengan kekalahan tersebut, The Samurai Blue gagal meraih titel kelima sepanjang sejarah. Sedangkan bagi Moriyasu, dia gagal menjadi satu-satunya persona yang meraih gelar Piala Asia sebagai pemain dan pelatih.
Sebelumnya saat masih menjadi pemain, dia berjasa mengantarkan negaranya merengkuh titel Piala Asia perdana periode 1992 di rumah sendiri. Jepang saat itu berhasil kampiun usai menaklukkan Arab Saudi 1-0 pada partai final yang digelar di Stadion Hiroshima.
Walau begitu, Moriyasu enggan meratapi kegagalan pribadinya. Pada konferensi usai laga, juru taktik kelahiran Shizuoka 50 tahun yang lalu itu justru mengapresiasi perjuangan Ritsu Doan dkk, sepanjang turnamen hingga bisa mentas di partai pamungkas.
“Tujuan kami di turnamen ini jadi juara. Jujur saya kecewa dengan hasil ini. Tapi saya bangga dengan permainan kami. Kami memiliki campura pemain muda dan senior. Pada tujuh pertandingan yang sudah dilalui, kami menunjukkan perkembangan melawan tim yang memainkan gaya yang berbeda,” kata Moriyasu dikutip Straits Times.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemain senior. Tapi sebaliknya, kekalahan ini bagus untuk pemain muda untuk menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Saya pikir turnamen ini akan menjadi titik balik membangun kembali tim Jepang. Ini tugas saya untuk mengawasi prosesnya,” ujarnya.
Pada laga tersebut, The Samurai Blue hanya bisa mencetak satu gol lewat sepakan Takumi Minamino pada menit ke-69. Sementara Qatar bisa menggelontorkan tiga gol melalui sumbangan Almoez Ali (12), Abdulaziz Hatem (27), dan penalti Akram Afif (83).