MUNICH, iNews.id – Striker Bayern Muenchen Thomas Mueller menggaungkan pembalasan terhadap Real Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions, 2 Mei mendatang. Dia ingin timnya menunjukkan “naluri membunuh” pada duel di Santiago Bernabeu itu.
Ya, Die Roten perlu menang dengan margin dua gol atau menang minimal 3-2 pada laga kedua di kandang Madrid awal bulan depan jika masih ingin tampil di laga final. Ini karena Bayern mengalami kekalahan 1-2 di Allianz Arena pada leg pertama, Kamis (26/4/2018) dini hari WIB.
Dua gol dari Marcelo dan Marco Asensio membatalkan seremoni Bayern yang unggul lebih dulu melalui Joshua Kimmich. Hasil ini membuat Madrid mencatatkan kemenangan keenam beruntun atas Bayern di Liga Champions.
Tentu ceritanya akan berbeda jika Bayern bisa memaksimalkan setiap peluang mereka. Dalam laga di Allianz Arena tersebut, Die Roten mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 59 berbanding 41 persen.
Dari segi tembakan pun Bayern lebih banyak mencapai 13 kali usaha, namun hanya 5 yang tepat sasaran. Bandingkan dengan Madrid yang hanya menghujamkan total 7 tembakan dan hanya 4 yang tepat sasaran.
“Itu penampilan bagus yang kami perlihatkan. Tapi kami tidak cukup klinis, sesuatu yang kami kuasai dalam beberapa pekan terakhir. Jadi kami membiarkan Madrid hidup dan bahkan membantu mereka mencetak gol kedua mereka. Setengah waktu saya harus tersenyum pada diri sendiri karena kami memiliki begitu banyak peluang,” tutur Mueller, dikutip Soccerway.
Meski begitu, Mueller menolak menyerah untuk memburu kemenangan balasan di Santiago Bernabeu. Di tempat itu, pada perempat final tahun lalu, Bayern sempat unggul 2-1 selama 90 menit sebelum berbalik kalah 2-4 setelah Arturo Vidal mendapat kartu merah pada perpanjangan waktu.
“Kami tidak akan kekurangan kesempatan untuk mencetak gol, itu sudah pasti. Tapi kami harus menunjukkan rasa kurang hormat ketika kami memiliki kesempatan untuk mencetak gol karena itu tidak perlu,” ujar Mueller.
“Kami tidak menyerah. Kami menang di Madrid 2-1. Tapi kami membutuhkan mentalitas pembunuh yang berbeda,” gelandang asal Jerman itu menegaskan.