JAKARTA, iNews.id - Profil Crystal Palace yang akan segera rekrut Mees Hilgers menjadi topik hangat di kalangan penggemar sepak bola. Kabar kedatangan bek muda asal Belanda ini mencuri perhatian, mengingat reputasi Crystal Palace sebagai klub yang gemar mengorbitkan talenta-talenta muda.
Kehadiran Hilgers, yang disebut-sebut memiliki darah Indonesia, akan menambah kekuatan tim yang bermarkas di Selhurst Park ini, sekaligus menjadi sinyal jelas arah strategi klub di bawah asuhan pelatih Oliver Glasner.
Untuk memahami lebih dalam mengapa transfer ini begitu menarik, kita perlu menengok kembali profil Crystal Palace secara keseluruhan. Klub yang berjuluk The Eagles ini memiliki sejarah panjang dan penuh gejolak dalam sepak bola Inggris.
Didirikan pada tahun 1905, klub ini memiliki akar yang kuat di London Selatan dan telah menjadi bagian integral dari komunitasnya selama lebih dari satu abad. Meskipun tidak pernah meraih gelar juara Liga Inggris, Crystal Palace memiliki beberapa pencapaian penting, termasuk menjadi runner-up Piala FA pada tahun 1990 dan 2016.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun sering kali dianggap sebagai tim papan tengah, mereka memiliki potensi untuk membuat kejutan, terutama di kompetisi piala.
Stadion legendaris mereka, Selhurst Park, adalah rumah bagi para pendukung setia yang dikenal dengan suasananya yang riuh dan penuh gairah. Atmosfer di Selhurst Park sering kali disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Inggris, memberikan keuntungan besar bagi tim tuan rumah.
Dukungan fanatik inilah yang menjadi salah satu identitas terkuat Crystal Palace. Para penggemar selalu hadir, tidak peduli performa tim sedang naik atau turun, menjadikan klub ini memiliki fondasi yang solid.
Dalam beberapa tahun terakhir, Crystal Palace telah mengalami transformasi signifikan, terutama dalam strategi transfer dan pengembangan pemain. Di bawah kepemimpinan pelatih-pelatih yang berani, klub ini mulai fokus pada perekrutan pemain muda dengan potensi besar.
Pendekatan ini terbukti berhasil dengan munculnya nama-nama seperti Wilfried Zaha, Aaron Wan-Bissaka, dan Eberechi Eze yang berhasil menarik perhatian klub-klub top Eropa. Kisah sukses ini menjadi cetak biru bagi Crystal Palace, menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi jembatan bagi talenta-talenta muda menuju panggung yang lebih besar.
Saat ini, di bawah arahan Oliver Glasner, strategi ini semakin diperkuat. Glasner dikenal sebagai pelatih yang gemar menerapkan sepak bola menyerang yang atraktif dan mengandalkan kecepatan. Kehadiran pemain-pemuda yang energik dan berani mengambil risiko menjadi kunci utama dalam sistemnya.
Ini membuat rencana transfer Mees Hilgers menjadi sangat masuk akal. Hilgers, yang dikenal sebagai bek tengah modern dengan kemampuan olah bola yang baik dan visi permainan yang tajam, sangat cocok dengan filosofi Glasner. Ia tidak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga mampu memulai serangan dari lini belakang, sebuah atribut yang sangat dihargai dalam sepak bola modern.
Lalu, siapa sebenarnya Mees Hilgers dan mengapa ia menjadi target utama Crystal Palace? Mees Hilgers adalah bek tengah berusia 23 tahun yang saat ini bermain untuk FC Twente di Eredivisie, Liga Belanda. Dengan tinggi 183 cm, ia memiliki postur ideal untuk seorang bek tengah. Namun, yang paling menonjol dari dirinya adalah kecerdasan dalam membaca permainan dan kemampuan passing yang akurat.
Hilgers juga memiliki kemampuan duel udara yang mumpuni dan kecepatan yang cukup baik untuk mengantisipasi serangan balik lawan. Selama bermain di FC Twente, ia telah menjadi salah satu pemain kunci, menarik perhatian banyak klub dari liga-liga yang lebih besar. Ketertarikan Crystal Palace menunjukkan bahwa mereka melihat Hilgers sebagai investasi jangka panjang yang dapat berkembang menjadi pemain kelas atas di Liga Inggris.
Selain itu, latar belakang Hilgers yang memiliki darah Indonesia dari sang ibu juga menjadi sorotan. Meskipun lahir dan besar di Belanda, ikatan emosional dengan Indonesia membuat namanya sering disebut dalam pembicaraan mengenai naturalisasi pemain.
Meskipun demikian, fokus utama bagi Hilgers saat ini adalah mengembangkan kariernya di level klub, dan kepindahan ke Crystal Palace akan menjadi langkah besar dalam perjalanannya.
Keputusan Crystal Palace untuk merekrut Hilgers juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang mereka untuk membangun tim yang berkelanjutan dan kompetitif. Alih-alih mengandalkan transfer pemain bintang dengan biaya mahal, mereka memilih untuk mencari talenta-talenta muda yang dapat mereka poles. Pendekatan ini tidak hanya lebih ekonomis, tetapi juga memungkinkan klub untuk memiliki pemain yang loyal dan memiliki identitas kuat dengan klub.