JAKARTA, iNews.id – Hidayat (H), mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pertandingan antara PSS Sleman dengan Madura FC pada Liga 2 2018. Polisi akan mengumpulkan fakta-fakta untuk membuktikan kecurangan dalam kemenangan PSS Sleman dan juga membongkar pertandingan lainnya.
"Artinya proses pengungkapan pengaturan skor di Liga 2 sudah dimulai lagi, dan kemungkinan hasil dari liga 2 ini naik ke Liga 1," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (26/2/2019).
Dia menegaskan, Satgas akan melakukan pengungkapan fakta-fakta hukum dalam adanya kecurangan dalam pertandingan PSS Sleman untuk membongkar kasus lainnya.
"Karena ini proses tidak hanya terjadi pada pertandingan PSS Sleman dan Madura FC. Tidak menutup kemungkinan di Liga 2 juga terjadi di pertandingan-pertandingan lain yang akan kami dalami," ucapnya.
Untuk membuktikan adanya kecurangan pada hasil akhir pertandingan Liga 2, polisi akan menelusuri aliran dana dalam Liga 2. Satgas berkoordinasi dengan PPATK untuk menganalisa hasil menyangkut hasil aliran dana.
“Dari mana sumbernya, siapa yang menerima, dan dialirkan ke mana saja. Ini jadi fokus juga,” Dedi menjelaskan.
Tidak hanya itu, Dedi akan memeriksa langsung Sekjen PSSI Ratu Tisha untuk melihat teknis terkait jadwal pertandingan, dan penunjukkan perangkat pertandingan.
Dedi menjelaskan, Satgas Antimafia Bola tidak berhenti di situ, namun juga akan menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait untuk mengungkap adanya pengaturan skor yang ada di Liga di Indonesia.
"Satgas akan berkoordinasi juga dengan Jampidsus terkait pemberkasan ini agar berkas yang nanti dikirim Satgas ke JPU tidak ada kendala dan lebih cepat prosesnya," ucapnya.
Dedi menegaskan Satgas akan menumpas habis kasus mafia bola pada permainan sepak bola di Indonesia.
"Jadi ini komitmen dari Satgas sesuai perintah presiden juga untuk menuntaskan siapa saja yang terlibat aktif dalam pengaturan skor pasti akan ditindak," Dedi menegaskan.