PALEMBANG, iNews.id – Sriwijaya FC mengarak Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018 dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (8/3/2018) pagi.
Puluhan ribu warga dan siswa sekolah menyaksikan konvoi kendaraan yang berisikan jajaran manajemen klub, pemain, dan pelatih Laskar Wong Kito. Pada mobil utama terlihat Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex, Manajer tim Ucok Hidayat, Pelatih Rahmad Darmawan, dan Kapten Tim Hamka Hamzah.
Kemudian rangkaian kendaraan diisi mobil yang mengangkut para pemain, unsur muspida dan ribuan kendaraan sepeda motor milik suporter. "Champion, Champion, Sriwijaya FC juara," teriak para suporter.
Rutenya melintasi Jalan Kolonel Burlian-Jalan Jenderal Sudirman-Cinde-Jembatan Ampera-Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Manajemen Sriwijaya FC mengarak Piala Gubernur Kaltim yang berhasil diboyong Laskar Wong Kito ke Bumi Sriwijaya pada Kamis (8/3) untuk sekaligus mengapresiasi perjuangan skuat tim dan sekaligus menyenangkan masyarakat pencinta SFC yang sudah cukup lama menantikan gelar juara.
SFC meraih gelar PGK 2018 dengan mengalahkan Arema FC di final pada Minggu (4/3) malam dengan skor 3-2.
“Saya melihat ada dahaga dari masyarakat untuk melihat SFC juara lagi. Mereka yang tak kenal henti mendukung SFC ingin melihat langsung para pemain membawa piala ke Palembang," kata Dodi.
Menurut Dodi, semangat untuk menggelar arak-arakan ini lebih kepada bentuk apresiasi ke masyarakat yang selama ini tak kenal henti memberikan dukungan ke Laskar Wong Kito.
“Kemenangan ini juga menjadi awal yang baik bagi tim kita sebelum benar-benar berkompetisi di Liga 1. Semangat dan kegembiraan dalam arak-arakan nanti diharapkan terus berlanjut dengan tambahan gelar Piala Liga dan Copa musim ini,” tutur Dodi.
Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan mengatakan dirinya sangat terkesan atas antuasias masyarakat Sumatera Selatan khususnya Palembang menyambut arak-arakan PGK 2018. Dia berterima kasih kepada seluruh pecinta SFC yang sangat antuasiasmenya.
“Suatu sambutan yang di luar perkiraan bukan saya saja tapi pemain juga, karena tidak menyangka disambut masyarakat dengan begitu meriah,” kata RD, sapaan akrabnya.
RD melanjutkan ini penting untuk catatan semua terutama pemain bahwa ini bukan akhir dari perjuangan, tapi merupakan awal. “Ekspektasinya begitu besar, terlalu tinggi yang diinginkan masyarakat dan tugas kita realisasikan dengan prestasi,” RD memaparkan.
RD berpesan kepada para pemain apa yang diperlihatkan ke suporter dan masyarakat sehingga jadi motivasi bahwa dibelakang para pejuang SFC ada banyak keinginan masyarakat baik dukungan langsung maupun doa.
“Ini suatu momen positif. Tapi negatifnya kalau pemain terlena dengan sambutan ini sehingga mereka berpikir tugas selesai. Ini menjadi suatu catatan bahwa ini baru dimulai,” ucapnya.