SHANGHAI, iNews.id – Petualangan Carlos Tevez di China sudah mendekati garis finis. Kini dia mudik di saat timnya sedang merayakan juara Piala FA China 2017.
Rumput Negeri Tirai Bambu itu tampaknya kurang bersahabat dengan Tevez. Di sana, striker 33 tahun itu menjalani musim yang buruk selama 11 bulan. Padahal, Shenhua menggajinya sangat mahal mencapai 730.000 euro (Rp11,7 miliar) per pekan, tertinggi di dunia.
Mantan bintang Manchester United, Manchester City dan Juventus itu hanya main 20 kali sepanjang musim, setengah dari seluruh laga klub tersebut, dan hanya mencetak 4 gol di Liga Super China.
Dia juga absen pada leg pertama dan kedua final Piala FA China saat Shenhua menghadapi tim sekota, Shanghai SIPG, dan memenangkan turnamen tersebut karena unggul produktivitas gol tandang.
Pelatih Shenhua Wu Jingui mengatakan Tevez terbang ke negaranya setelah gagal masuk skuad leg kedua Piala FA, dan kariernya di China hampir berakhir. “Dia tak masuk skuad, jadi dia membuat keputusan kembali ke Argentina. Saya mengerti kenapa itu dilakukan pemain selevel dia,” ucap Wu, dikutip AFP.
“Tevez memberi kontribusi besar, khususnya di Piala FA. Dia bukan orang yang seperti publik katakan. Dia pekerja keras dalam latihan dua kali sehari, pagi dan siang. Dia melakukan pekerjaan hebat, dan secara teknis dia pemain hebat,” lanjutnya.
Wu, yang mengambil alih kepelatihan Shenhua dari Gus Poyet, menyebut Tevez kelebihan berat badan. Sang arsitek mengultimatum tak akan memainkan striker kelahiran Buenos Aires itu sampai dia bisa mencapai bobot tubuh ideal.
Ironisnya, fans sepak bola China juga kurang terkesan dengan performa Tevez. Bahkan, para fans di sana melabeli pemain berjuluk El Apache itu “anak yang rindu kampung halaman” sebagai ejekan kepulangannya ke Argentina di saat ada masalah.
Manajemen Shenhua juga sudah memberi sinyal tak akan memperpanjang kontrak si pemain. Wakil Manajer Shenhua Zhou Jun mengakui Tevez gagal memenuhi ekspektasi klub, namun pihaknya belum memutuskan bagaimana nasibnya ke depan.
“Kami memutuskan membeli Tevez karena kualifikasi Liga Champions Asia akan dimulai dan pada saat itu peraturan baru (soal pembelian pemain bintang) belum ada,” katanya kepada Shanghai TV.
Zhou menyebut, Tevez bermain cukup baik di Boca Juniors dan Juventus, dan karena ada perlombaan amunisi di Liga Super China, maka Shenhua mererkutnya karena mereka butuh pemain yang punya reputasi dan daya tarik universal.
“Tentu saja, pada akhirnya, dia tidak memenuhi harapan itu. Tapi dia terus berusaha keras untuk bisa bersaing. Apakah kami memperpanjang kontraknya tahun depan atau tidak, itu harus menjadi pilihan bersama. Masa depannya bergantung pada hasil negosiasi lebih lanjut antara kedua pihak,” tegasnya.