BEIJING, iNews.id - Polisi di China telah menguji kacamata hitam built-in pengenal wajah sejak bulan lalu untuk menangkap penjahat atau orang yang menggunakan identitas palsu. Kini, China memperluas program kacamata pintar tersebut.
Polisi di China menggunakan kacamata hitam untuk memeriksa traveler dan plat registrasi mobil blacklist pemerintah sebelum rapat tahunan Parlemen pekan terakhir ini. Pemerintah China memiliki daftar orang yang tidak diizinkan memasuki pertemuan dan mungkin menghadapi tindakan penegak hukum tambahan.
Sebagaimana dikutip iNews.id dari The Verge, Selasa (13/3/2018), daftar hitam yang dimaksud tersebut termasuk penjahat, jurnalis, pembangkang politik, dan aktivis hak asasi manusia.
Sebelumnya, kacamata pintar hitam itu hanya diuji di stasiun kereta api di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan. Pada 8 Februari, polisi diduga menangkap tujuh tersangka dan 26 pelancong yang menggunakan identitas palsu. Kini, kacamata hitam itu mulai digunakan polisi di pinggiran kota Beijing.
Kacamata dikontrol oleh ponsel dan harga USD636, dengan biaya tambahan untuk dukungan pengenal wajah. Kacamata, kata CEO LLVision Technology’s Wu Fei, memberi feedback instan dan akurat ke polisi dibandingkan dengan pengenal wajah melalui CCTV.